Jumat, 18 Mei 2012

4 LANGKAH MENGHEMAT PLASTIK

Plastik merupakan bahan baku yang banyak digunakan oleh manusia, seperti untuk kemasan, sedotan, tas kresek, bahan pelapis, mainan, alat-alat rumah tangga dan alat makan, perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Sebagian besar barang-barang rumah tangga yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari plastik. Perkembangan pesat dari industri plastik dan teknologi membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Plastik dan segala jenis barang yang dibuat dari plastik sangat sulit untuk didaur ulang. Sampah plastik dan barang dari plastik baru akan terurai atau hancur di dalam tanah dalam jangka waktu kurang lebih 200-1000 tahun kemudian. Apabila dibakar, plastika akan mengahasilkan zat kimia yang beracun dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyumbat saluran pernafasan, kanker paru-paru, mengganggu kesuburan dan sebagainya. Dengan demikian, kita diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan barang-brang berbahan plastik. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengefisienkan penggunaan plastik dan mengurangi sampah plastik adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan dan memanfaatkan tas.kantong belanja dari kain untuk mengurangi tas.kantong belanja dari plastik. 2. Memanfaatkan barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain. 3. Mengembangkan produk plastik yan gawet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lebih lama. 4. Mengembangkan teknologi atau inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.

Kamis, 10 Mei 2012

PEMBUANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH

“Buangah sampah pada tempat seharusnya atau pada tempat sampah yang disediakan”, merupakan kalimat sederhana yang sering kita baca dan dengar. Hal ini dapat memudahkan pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya bersifat “dibuang” atau “ditumpuk” tetapi juga dapat didaur ulang. Terlebih lagi jika kita membuang sampah berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah non daur ulang (misalnya baterai, streofoam, ata sejenisnya), dan sampah daur ulang (kaleng, botol, dan plastik non almunium). Prof. H.R. Sudrajat (dalam Mengelola Sampah Kota, 2003) menggambarkan potensi timbunan sampah per hari di beberapa kota besar di Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, kemungkinan timbunan sampah akan semakin meningkat per harinya> dapatkah Anda bayangkan akibatnya? Akankah bumi kita dipenuhi oleh timbunan sampah? Volume sampah yang meningkat dan tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Tidak ada salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah. 1. Membuang sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat 2. Memilah sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah (sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya. 3. Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.

Rabu, 02 Mei 2012

Bupati Raih Penghargaan Ciptakan Sekolah Sehat

TANJUNG SELOR – Upaya menciptakan lingkungan bersih, indah dan sehat terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan termasuk upaya menciptakan sekolah sehat yang ada di Bumi-Tenguyun, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjung Palas. Upaya untuk menciptakan sekolah sehat di SMP 3 Tanjung Palas itu ternyata berbuah manis hingga menobatkan sekolah itu menjadi juara I sekolah sehat tingkat Provinsi tahun 2012. Penghargaan SMP 3 Tanjung Palas itu sebagai sekolah sehat nomer satu di Kaltim itu resmi diberikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek, kepada Kepala SMP 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipusatkan di halaman gedung Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Yos Sudarso Samarinda, Rabu (2/5) kemarin. Berhasilnya SMPN 3 Tanjung Palas itu ternyata juga membuat Bupati Bulungan, H Budiman Arifin juga mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas jasanya yang telah berupaya untuk menciptakan sekolah sehat di Bulungan. Bukan itu saja, Camat Tanjung Palas juga dikabarkan mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas upaya menciptakan lingkungan sehat di Kecamatan Tanjung Palas. “Pada upaca Hardiknas tadi (kemarin, Red.) juga diberikan penghargaan kepada bupati atau walikota, camat dan sekolah yang memiliki prestasi dalam menciptakan Sekolah Sehat. Dari 14 kabupaten kota untuk tahun ini terpilih tiga walikota dan satu bupati yaitu, Bontang, Balikpapan, Samarinda dan Bulungan,” kata Kepala SMPN 3 Tanjung Palas yang melalui rilisnya kepada Radar Tarakan sore kamarin. Sementara itu, penghargaan kepada Bupati Bulungan itu diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumudin sebagai leading sector pendidikan di Bulungan. Dihubungi secara terpisah, Haerumuddin mengharapkan agar apa yang dicapai SMPN 3 Tanjung Palas itu bisa menjadi pemicu bagi sekolah lain untuk terus berupaya dalam hal menciptakan sekolah sehat. “Semoga ini bisa menjadi pendorong bagi sekolah lain,” kata Haerumuddin yang dihubungi melalui telepon selulernya kemarin Untuk diketahui keberhasilan SMPN 3 Tanjung Palas menjadi sekolah sehat tingkat provinsi Kaltim itu sekaligus menobatkan sekolah itu menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional.(din)

Senin, 30 April 2012

Kepsek SMPN 3 Presentasi di Rakerda TP UKS Provinsi

TANJUNG SELOR- Belum lama ini Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di hotel Elty Singgasana Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam acara itu, Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo dipercaya menyampaikan presentasi tentang keberhasilan pembinaan sekolah sehat. Namun Imam tidak sendiri, ada tiga kepala sekolah lainnya juga menyampaikan presentasi di acara yang berlangsung 19-21 April lalu itu. Untuk Bulungan sendiri mengangkat salah satu sekolah yang dianggap berhasil menciptakan sekolah sehat dengan kondisi wilayah yang unik karena berada di pinggiran dengan latar belakang sosial ekonomi masyarakat nelayan kecil dan berladang tapi berhasil. Tanggapan peserta Rakerda sendiri antusias. Hal ini dapat dilihat dari sesi dialog, peserta merasa kagum yang bisa menciptakan iklim sekolah yang dikembangkan oleh SMPN 3 Tanjung Palas tersebut. Pada dialog tersebut kebanyakan pertanyaan yang dilontarkan adalah tentang kiat-kiat memajukan sekolah yang awalnya begitu banyak kekurangan. Peserta rakerda juga ada yang tidak percaya bahwa, SMP negeri 3 berada di pinggiran dengan kondisi sekolah awal yang banyak kekurangan. Saking kagumnya, ada kabupaten di wilayah utara Kaltim berminat untuk melakukan kunjungan ke SMPN 3 Tanjung Palas. Dari sisi pembinaan, sekolah yang menjadi juara I Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat provinsi Kaltim. Menurut Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Timur yang disampaikan Kabid Pengembangan SMP dan SMA Asli Nuryadin, Bulungan saat ini dianggap mampu menempatkan sekolah sehat hingga tembus ke tingkat nasional. Imam menyebutkan, rakerda diikuti 8 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Yang terdiri dari Disdik, Dinkes, Bapedalda, Bappeda, Kementerian Agama, PMI, bagian Kesra, dan BNK sebanyak 140 peserta. ”Secara khusus Rakerda ini juga menghadirikan TP UKS tingkat kecamatan se-Kutai Kertanegara,” sebut Imam. (ian)

Kamis, 19 April 2012

SMPN 3 Tanjung Palas Di Usulkan Adiwiyata Tingkat Nasional 2012

TANJUNG SELOR- Tim verifikasi Adiwiyata dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Kalimantan Timur akan merekomendasikan SMPN 3 Tanjung Palas untuk mengikuti verifikasi sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Setelah dalam verifikasi yang dilakukan Senin (16/4) lalu oleh tim provinsi, komitmen SMPN 3 Tanjung Palas sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi masih terlihat bahkan perkembangannya cukup pesat.

Hal ini akui, salah satu tim verifikasi BPLH Provinsi Kalimantan Timur Nur Utama ST MSi, pada Radar Tarakan (17/4). Dia menyebutkan, SMPN 3 Tanjung Palas layak untuk bersaing di tingkat nasional dalam sekolah Adiwiyata selain sudah mendapatkan penghargaan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di 2011 lalu sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Kaltim. Dari hasil verfikasi juga telah memenuhi syarat untuk diusulkan ke tingkat nasional. “Verifikasi yang kami lakukan ingin melihat apakah SMPN 3 Tanjung Palas masih melaksanakan sekolah Adiwiyata itu. Ternyata konsisten sesuai dengan visi dan misi sekolah yaitu, membentuk siswa yang beriman, berprestasi, berbudi pekerti dan berwawasan lingkungan,” ungkap Utami, yang juga menjadi salah satu narasumber kegiatan yang digagas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Bulungan kemarin.

Dia menjelaskan, dalam verifikasi ini ada empat komponen yang dinilai yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif yang melibatkan masyarakat sekitar dan pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Keempat komponen itu sudah dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas. Ini tidak lepas dari persiapan sudah dilakukan kepala sekolah SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo sejak 2006 silam dengan mulai mengubah karakter siswanya. ”Saya baru pertama kali masuk ke SMPN 3, ternyata di dalam. Meski begitu siswa-siswinya tahu apa yang baik dilakukan. Ini juga tidak lepas kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah yang membuat kebijakan, guru yang menindaklanjutinya dil ingkungan sekolah,” ungkap Tami memuji SMPN 3 Tanjung Palas yang menurutnya lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah yang berada di kota.

“Contohnya yang ditindaklanjuti guru, adanya kurikulum berintegrasi dengan lingkungan hidup. Guru-guru sudah menyisihkan pendidikan berwawasan lingkungan ke setiap matapelajaran. Seperti matapelajaran matematika, dimana guru mengajarkan bagaimana cara menghitung dan menimbang sampah yang dihasilkan yang juga dikaitkan dengan pelajaran IPS dan ekonomi,” tambahnya.

Dia hanya menyarankan agar siswa diajak untuk kerja bakti minimal menanam tanaman keras dan jalur menuju sekolah dirapikan. Jangan sampai ada pembakaran sampah di lingkungan sekolah oleh masyarakat sekitar. Namun yang tidak kalah penting dalam Adiwiyata ini adalah dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Bulungan, karena dasar pelaksanaan kegiatan sekolah Adiwiyata ini adalah Pendidikan Nasional (Diknas). (ian)

Minggu, 15 April 2012

Gambar Eskul SMPN 3 Tanjung Palas





Gambar Pembelajaran Diluar Kelas

Gambar Siswa yang sedang melakukan pembelajaran diluar ruangan kelas


Gambar Pembuatan Komposting

Inilah Gambar Pembuatan Komposting yang dilakukan oleh siswa SMPN 3 Tanjung Palas



Gambar Kreasi Daur Ulang Sampah Siswa SMPN 3

Inilah Gambar Hasil Kreasi Siswa SMPN 3 Tanjung Palas




Tinjauan TP UKS ke SMPN 3 Tanjung Palas

Selasa, 28 Februari 2012
TP UKS Kabupaten Tinjau SMPN 3 Tanjung Palas
Burhanuddin : Kekurangan Akan Dibenahi

TANJUNG SELOR – Dalam rangka melihat persiapan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas menyambut tim verifikasi Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional sekira Mei 2012 mendatang, Senin (27/2) kemarin Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) Kabupaten Bulungan meninjau SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Rombongan yang terdiri dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu dipimpin Wakil Ketua TP UKS Kabupaten yang juga Asisten II Kabupaten Bulungan, H Burhanuddin. Dari tinjauan tersebut, Burhanuddin mengatakan akan melakukan koordinasi terkait perbaikan infrastruktur yang ada seperti drainase dan jalan di lingkungan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Begitu juga dengan taman yang ada akan dibenahi lebih baik lagi. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi. Kita akan manfaatkan waktu yang ada sebelum verifikasi, terutama hal-hal yang dianggap kurang seperti tempat komposting, taman dibenahi agar matahari bisa masuk dengan pemangkasan ranting, pembenahan ruang hasil karya siswa dan ruang yang tidak dipakai diusahakan bisa digunakan untuk muatan lokal,” sebut Burhanuddin kepada Radar Tarakan, kemarin.

Terlepas dari itu, menurutnya SMP Negeri 3 Tanjung Palas sebagai ikon Sekolah Sehat di Bulungan dan Kalimantan Timur, patut menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bulungan. Bahkan, katanya , semua sekolah bisa seperti sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo itu, dan itu bisa tercapai apabila ada keinginan dan kerjasama yang baik di interen sekolah untuk mengembangkan sekolah menjadi lebih baik lagi. “Semua bisa, tinggal bagaimana kita memotivasi diri sendiri untuk memajukan sekolah. Dan yang paling utama dalam Sekolah Sehat ini, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah kunci keberhasilannya,” ungkap pria yang sempat menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan ini ketika ditemui di ruang kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas.

“Untuk maju, kita tidak harus bergantung pada pemerintah. Kalau ada niat dan dorongan dari diri sendiri dan jangan menjadikan pekerjaan itu karena keterpaksaan. Saya yakin semua sekolah bisa seperti SMP Negeri 3 Tanjung Palas,” tambahnya. Untuk diketahui, selain meninjau lokasi dan bersilaturahmi dengan TP UKS Kecamatan Tanjung Palas, Burhanuddin juga menyerahkan secara simbolis bantuan enam tong sampah dan satu mesin jahit untuk digunakan sebagai tempat pemanfaatan sampah.(ian/ndy)

Kunjungan TK Pembina Ke SMPN 3 Tanjung Palas

Senin, 26 Maret 2012
TK Pembina Berguru ke SMPN 3 Tanjung Palas


TANJUNG SELOR – Sabtu (24/3) lalu, manajemen T

aman Kanak-kanak (TK) Pembina Negeri Tanjung Selor yakni kepala TK, guru dan sejumlah staf melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Palas. Selain menindaklanjuti kerjasama antara dua sekolah yang ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) 12 Maret lalu, kunjungan yang hanya diterima Wakil Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini juga dalam rangka upaya satu-satunya TK negeri di Tanjung Selor itu, untuk menjadi seperti sekolah yang dikepalai Imam Sukoyo itu dengan meraih berbagai prestasi, salah satunya juara Lomba Sekolah Sehat (LSS) Kalimantan Timur 2011, sekaligus ditunjuk sebagai wakil Provinsi Kalimantan Timur mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.

Kepala TK Pembina Negeri Tanjung Selor, Sri Eka mengatakan, TK yang berada di Jalan Kaka Tua itu sudah dua kali mewakili Bulungan untuk lomba TK Sehat tingkat Provinsi Kalimantan Timur, namun hasilnya gagal untuk pertama kali, dan di kesertaan kedua masih menunggu proses pengumuman. Dengan pengalamanan dan raihan prestasi yang ada, diharapkan bisa dikembangkan dengan berguru ke SMP Negeri 3 Tanjung Pals yang tak lain sekolah pinggiran ini, namun unik karena mampu meraih pretasi tersebut. Dengan harapan sharing ilmu yang diberikan bisa memacu para guru dan staf untuk membenahi beberapa kekurangan. “Makanya, saya ajak guru dan staf saya agar penjelasan atau pengetahuan yang didapat di SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini bisa diimplementasikan di TK Pembina. Meski kita akui, perilaku anak SMP dan TK berbeda. Kalau murid TK sulit untuk diatur, beda dengan SMP. Tapi kami akan tetap berupaya menjadi seperti SMP Negeri 3 dan menjadi TK percontohan di Bulungan, bahkan Kalimantan Timur,” harap Eka ketika ditemui di sela meninjau ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). “Saya juga berharap, tidak hanya SMP saja yang membawa nama baik Bulungan di LSS ini. Saya harapkan juga TK, karena waktu di sekolah hanya beberapa jam dibandingkan dengan di rumah. Tentunya, sekolah tidak akan bisa membenahi tanpa ada dukungan dinas terkait,” pungkasnya.(ian/ndy)

Pengembangan Sekolah Adiwiyata

Jumat, 17 Februari 2012
SMPN 3 Tanjung Palas dan SMPN 10 Samarinda Teken MoU
Soal Pengembangan Sekolah Adiwiyata

TANJUNG SELOR – Kamis (16/2) kemarin, SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas dan SMP Negeri 10 Samarinda menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pengembangan Sekolah Adiwiyata. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo dan Kepala SMP Negeri 10 Samarinda, Erminawati. Dalam penandatanganan itu, Imam didampingi Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) Kabupaten Bulungan, Zainuddin dan stafnya, M Islam serta disaksikan Kepala Bidang Pengembangan Lingkungan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Kalimantan Timur, Amdani di SMP Negeri 10 Samarinda.

Terpilihnya sekolah yang berada di Kelurahan Tanjung Palas Hilir ini sebagai mitra binaan SMP Negeri 10 Samarinda, karena telah masuk dalam kategori Sekolah Adiwiyata. Sementara SMP Negeri 10 Samarinda sendiri, sudah ke dalam taraf Adiwiyata Mandiri yang ditetapkan oleh Pertamina Foundation sebagai sekolah yang wajib membina Sekolah Calon atau Sekolah Adiwiyata yang disebut sebagai Sobat Bumi . “MoU ini dititikberatkan kepada kerjasama pengembangan program Adiwiyata di sekolah yang dijadikan sebagai partner agar dapat mempercepat sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan,” terang Imam ketika menghubungi Radar Tarakan, kemarin (16/2).

Lanjutnya, MoU ini bertujuan untuk melakukan pendampingan implementasi pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah, melakukan penyusunan dokumen Adiwiyata, melakukan pendampingan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, memfasilitasi tenaga kerja untuk pengembangan program Adiwiyata dan memberikan informasi tentang perkembangan program Adiwiyata. Implementasi dari MoU ini diserahkan kepada sekolah masing-masing untuk pembiayaannya, dan MoU ini tidak memiliki akibat hukum apapun sekiranya kedua belah pihak tidak menindak lanjuti atau jika terjadi kurang kesepahaman. “Dalam sambutannya Amdani mengatakan bahwa program penandatanganan kesepahaman antara Sekolah Adiwiyata Mandiri dengan Sekolah Adiwiyata ini sangat baik dan positif karena sangat menunjang percepatan Sekolah Adiwiyata di Kalimantan Timur khususnya dan di Indonesia umumnya. BLH akan terbantu dengan program ini yaitu sekolah dapat dilibatkan untuk membina sekolah lain yang sudah menjadi Adiwiyata atau yang masih dalam taraf menuju calon Adiwiyata,” kata Imam mengutip ucapan Amdani. Selain itu, kata Imam, Amdani juga berharap Sekolah Adiwiyata ini nantinya juga menjadi Adiwiyata Mandiri. Dan kepada sekolah lain yang belum, agar segera melakukan MoU seperti yang sudah dilakukan.

Untuk diketahui, selain penandatanganan MoU, kegiatan ini juga diisi dengan acara dialog Adiwiyata 32 sekolah Adiwiyata baik SD, SMP, SMA/SMK se Kalimantan Timur, termasuk SMP Negeri 3 Tanjung Palas sebagai sekolah satu-satunya di Kabupaten Bulungan yang terpilih karena telah mengikuti Program Adiwiyata dan pernah mendapatkan pengharaan baik dari Gubernur Kalimantan Timur, Kementerian Lingkungan Hidup maupun Presiden RI.

Perlu diketahui juga, saat ini Kalimantan Timur hanya memiliki 32 Sekolah Adiwiyata dari jenjang SD - SLTA dan hanya ada di 9 Kabupaten/Kota yang sudah mengembangkan termasuk di dalamnya adalah kabupaten Bulungan. Kedepan (2012 hingga 2014 ) diharapkan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur sudah memiliki sekolah sebagai Pilot Project minimal 4 satuan pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).(ian/ndy)

SMPN 3 Bina 11 Sekolah di Bulungan

Selasa, 13 Maret 2012
SMPN 3 Tanjung Palas Bina 11 Sekolah di Bulungan
Untuk Sekolah Sehat dan Adiwiyata

TANJUNG SELOR – Menindaklanjuti memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarakan dan SMP Negeri 3 Tanjung Palas dalam rangka pembinaan Sekolah Sehat dan Adiwiyata, kini sekolah yang dikepalai Imam Sukoyo itu membina 11 sekolah yang ada di Bulungan. Diantaranya, Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Tanjung Selor dan pembinaan tersebut merupakan kewajiban SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang dibina SMP Negeri 1 Tarakan. Mulai Senin (12/3), sekolah yang mewakili Kalimantan Timur untuk Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional itu melakukan pembinaan di SD Negeri 01 Tanjung Selor yang diawali dengan sosialisasi, sekaligus mengenalkan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Dalam sosialisasi yang digelar di ruang guru SD Negeri 01 Tanjung Selor ini, Imam memberikan motivasi kepada kepala sekolah, guru dan stafnya untuk merealisasikan komitmen sekolah yang ada di Jalan Kolonel Soetadji tersebut menjadi sekolah percontohan, khususnya untuk SD yang ada di Bulungan dan menjadi sekolah seperti yang diraih sekolah SMP Negeri 3 Tanjung Palas Hilir. Motivasi tidak hanya disampaikan langsung oleh Imam, tetapi juga melalui media visual tentang kejuaraan olahraga yang diikuti peserta cacat. “Dari film ini, kita bisa ambil makna. Mereka dengan tubuh yang tidak sempurna bisa mencapai prestasi dan bisa melakukan hal-hal yang tidak lazim bagi mereka, kenapa kita tidak bisa. Dengan komitmen dan usaha yang tak pantang menyerah, SD Negeri 01 juga bisa menjadi seperti yang diinginkan,” terang Imam didampingi Koordinator Sekolah Sehat SMP Negeri 3 Tanjung Palas Burhan, kemarin.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 01 Tanjung Selor, Andariningsih mengatakan, kepala sekolah, guru dan staf mempunyai komitmen untuk melakukan perubahan di sekolah yang baru beberapa bulan dipimpinnya tersebut. Dan tidak dipungkiri, kalau SD Negeri 01 Tanjung Selor ingin meniru apa yang telah dilakukan SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dan diharapkan dapat dimulai pada tahun 2013 mendatang. Meski tidak semudah membalikan telapak tangan, namun akan diupayakan. “Saya yakin, berkat komitmen yang kuat, kami bisa seperti SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Minimal, kita fokus ke Sekolah Sehat dulu, setelah itu baru Adiwiyata,” terang Andariningsih ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin (12/3). Untuk menyukseskan program tersebut, mantan guru SDN 010 Tanjung Selor itu menilai dukungan dari dewan guru sangat dipenting, dan berharap guru yang masuk di SD unggulan di Bulungan ini bisa menjadi motor (penggerak). Disamping itu, doa dan dukungan orangtua juga sangat diharapkan.(ian/ndy)

Penanaman 400 Bibit Pohon

Senin, 9 April 2012
SMP 3 Tanam 400 Bibit Pohon



TANJUNG SELOR – Sebagai bentuk kepedulian siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Palas terhadap penghijauan di daerah Tanjung Palas, Sabtu (7/4) lalu semua siswa yang belajar di sekolah berpredikat Sekolah Sehat tingkat Provinsi Kalimantan Timur itu melakukan penanaman pohon di tepi sebagian Jalan Padat Karya, serta kiri dan kanan jalan sekolah. Dalam kegiatan yang dibantu para guru ini sendiri, siswa menaman sekira 400 bibit pohon yang terdiri dari jenis Angsana dan Trembesi. Wakil Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Yuli Rahayu menyebutkan, dalam penanaman ini setiap siswa menanam 5 pohon sebagai bentuk dukungan program pemerintah yang mencanangkan One Man Five Tree atau Satu Orang Menanam Lima Pohon. “Jumlah siswa di SMP Negeri 3 Tanjung Palas ada sekira 200 siswa. Jadi, kalau dikalikan 5 maka bibit pohon yang akan ditanam sebanyak 1.000 bibit pohon, dan sebanyak itu kami lakukan secara bertahap. Desember tahun 2011, sudah kami tanam sekira 300 bibit pohon dan hari ini (Sabtu, Red.) sebanyak 400 bibit pohon sisanya akan ditanam lagi,” terang Yuli kepada Radar Tarakan.

Menurutnya, keberadaan pohon-pohon ini sendiri sangat berguna sekali, selain sebagai pohon pelindung juga sebagai antispasi mengurangi pemanasan global yang kini terus disuarakan dunia internasional, termasuk di Indonesia. Kedepannya, diharapkan bibit-bibit pohon ini bisa berkembang dengan baik. Dan tentunya, bibit-bibit pohon itu tidak bisa berkembang dengan baik tanpa ada dukungan dari masyarakat dalam hal merawat dan menjaga bibit-bibit pohon tersebut agar bisa berkembang dengan baik. Karena, kegunaannya tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk masyarakat Bulungan dan Tanjung Palas pada khususnya. “Tapi tidak hanya sekedar merawat, melalui kegiatan ini masyarakat setempat juga bisa termotivasi untuk melakukan hal yang sama minimal menanam di sekitar tempat tinggalnya,” harap yuli di sela penanaman 400 bibit pohon di Jalan Padat Karya.

Terlepas dari itu, kegiatan penanaman pohon ini juga salah satu upaya SMP Negeri 3 Tanjung Palas dalam memenuhi kebutuhan sebagai Sekolah Sehat dan Adiwiyata, yang tahun ini juga masih ikut bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya di Kalimantan Timur dan nasional.(ian/ndy)

Workshop SMPN 3 Tanjung Palas

Rabu, 11 April 2012
Penilaian Siswa Belum Maksimal
SMPN 3 Gelar Workshop


TANJUNG SELOR – Selasa (10/4) kemarin, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Palas menggelar Workshop Penilaan Kelas dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Mata Pelajaran dan Review Dokumen 1 dan 2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diikuti puluhan guru, baik dari SMP Negeri 3 Tanjung Palas maupun guru dari 9 sekolah lainnya. Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 9 hingga 11 April ini sendiri, dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Yunus Luat.

Dalam sambutannya, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumuddin, Yunus mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kegiatan yang digelar di ruang laboratorarium SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini dan memberikan apresiasi kepada SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang selalu meng-uptade pengetahuan baru kepada guru-guru yang ada di Bulungan, khususnya di SMP Negeri 3 Tanjung Palas. “Saya mengharapkan tidak hanya SMP Negeri 3 Tanjung Palas, tetapi juga sekolah-sekolah lain yang ada di Bulungan dapat berinisiatif membagi informasi dan ilmu kepada guru,” harap Yunus.

Sementara itu, Sekretaris Tim Pengembangan Kurikulum (TPK) Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Hartoyo mengatakan, workshop yang digelar SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini adalah salah satu bentuk kepedulian dalam rangka meningkatkan dan memperkuat KTSP serta memperdalam pengetahuan guru dalam melakukan penilaian kelas. “Selama ini, kebanyakan guru hanya menggunakan satu teknik saja dalam melakukan penilaian kelas. Termasuk guru-guru di Bulungan. Padahal teknik penilaian kelas itu tidak hanya satu, tetapi ada tujuh teknik,” terang Hartoyono didampingi Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo kepada Radar Tarakan, kemarin (10/4).

Menurut pria yang juga menjadi narasumber dalam workshop ini, penilaian kelas tidak hanya melalui produk atau melalui ujian semester seperti kebanyakan yang dilakukan selama ini, tetapi juga bisa dilakukan dengan porto folio, sikap maupun lainnya. Sehingga hasil yang didapat selama ini belum maksimal, karena kualitas seorang siswa tidak hanya bisa dilihat dengan hasil ujian, tetapi juga melalui catatan menyeluruh melalui porto folio. “Kemajuan seorang siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah tidak hanya dilihat dari satu semester saja (ujian semester), tapi dalam waktu yang lama. Itulah kegunaanya penilaian porto folio, kita bisa melihat catatan kemajuan siswa selama bersekolah,” terangnya ketika ditemui usai workshop.

Dia menambahkan, melalui workshop ini peserta bisa menerapkannya di sekolah masing-masing. Paling tidak penilaian yang dilakukan guru kepada siswanya tidak salah, karena bisa melihat kemampuan siswanya secara keseluruhan.(ian/ndy)

Rabu, 15 Februari 2012

Raih Adiwyata Tingkat Provinsi 2011

Rabu, 15 Juni 2011
SMPN 3 Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi


TANJUNG SELOR - Setelah sukses memperbaiki peringkat pada lomba sekolah sehat (LSS) tingkat provinsi Kaltim dengan menjadi juara harapan 1, SMPN 3 Tanjung Palas kembali mengumpul pundi-pundi penghargaan dari provinsi. Kali ini dibidang pendidikan berwawasan lingkungan. SMP yang dipimpin Imam Sukoyo ini bersama SMPN 1 Tarakan dan SMPN 1 Bontang memperoleh sertifikat penghargaan Adiwiyata provinsi yang diserahkan langsung Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada Imam Sukoyo dalam acara memperingati hari lingkungan hidup sedunia di Lamin Etam, malam kemarin.

Imam mengatakan untuk di Kaltim hanya 9 sekolah yang menerima Adiwiyata. Yakni Tarakan 2 sekolah, Balikpapan 3 sekolah, Bontang, Paser, Kutim dan Bulungan masing-masing 1 sekolah. Bagi SMP 3 prestasi ini sendiri merupakan prestasi yang sangat membanggakan khususnya bagi SMPN 3 Tanjung Palas. Pasalnya sekolah ini baru pertama kali mengikuti penilaian Adiwiyata dan hasilnya cukup menggembirakan. Apalagi tidak semua kabupaten dan kota di Kaltim mendapatkan sertifikat penghargaan ini.

“Selain tingkat provinsi, SMPN 3 Tanjung Palas juga telah mengirimkan dokumen ke kementrian lingkungan hidup untuk mengikuti penilaian Adiwiyata tingkat nasional. Tapi tidak mudah, selain mengguna sistem kuota, juga harus bersaing dengan sekolah-sekolah yang sudah mendapat pembinaan puluhan tahun. Meski demikian kami mendapat respon dari kementerian lingkungan hidup. Sepanjang kami dibina oleh instansi yang berwenang seperti Bapedalda, Dinkes, dan Disdik Bulungan kedepanya bisa ke tingkat nasional,” kata Imam, kemarin.

‘‘Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bupati Bulungan Budiman Arifin yang telah mendukung kegiatan kami selama ini dan juga kepada pembina-pembina kami,” lanjutnya.

Sementara Kepala Disdik Bulungan Haerumuddin melalui, Kabid Dikmen Disdik Yunus Luat mengatakan, SMPN 3 Tanjung Palas patut menjadi contoh sekolah-sekolah lainnya yang ada di Tanjung Selor. Meski berada di pelosok, namun bisa berbicara di tingkat provinsi dalam bidang pendidikan berwawasan lingkungan. Meski tidak diperlombakan, setiap sekolah wajib melaksanakan pendidikan Adiwiyata untuk memberikan pendidikan yang bersifat komparatif bagi siswa maupun pihak sekolah

“Sudah saatnya setiap sekolah menata dirinya dengan baik. Dan jangan selalu bergantung kepada pemerintah. Pemkab telah mengalokasikan dana BOS, sehingga tidak ada alasan lagi tidak melaksanakannya. Tinggal bagaimana pihak sekolah mengoptimalkan dana yang ada, saya mengharapkan kedepannya pretasi Bulungan lebih tinggi lagi,” ujar Yunus. Untuk diketahui, dalam Adiwiyata ini ada beberapa hal yang dinilai yaitu, kebijakan, kurikulum berwawasan lingkungan, dan partisipasi. (ian)

Hut PGRI

Senin, 19 Desember 2011
Ribuan Pelajar Ramaikan HUT PGRI


TANJUNG SELOR – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke-66 dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-18, yang jatuh pada 25 November lalu, Sabtu (17/12) lalu panitia HUT korps pahlawan tanpa tanda jasa tersebut menggelar senam dan jalan santai yang diikuti ribuan pelajar dan guru se-Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Bahkan demi untuk menyemarakkan kegiatan yang terpusat di Lapangan Agathis Tanjung Selor itu, sebagian besar sekolah di Tanjung Selor dan Tanjung Palas diliburkan.
Acara yang menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Asuransi Kesehatan (Askes) Kabupaten Bulungan sebagai partner ini, dilepas oleh Kepala Dinkes Kabupaten Bulunga, dr Idewan Budi Santoso dengan rute melalui Jalan Rambutan, Jalan Jeruk, Kolonel Soetadji dan finis di lapangan Agatis. Peserta kegiatan peringatan HUT PGRI dan HGN ini sendiri terlihat cukup antusias, tidak hanya ada murid SD (Sekolah Dasar), tetapi juga murid SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) hingga para guru. Apalagi sebelum melakukan jalan santai, terlebih dahulu peserta mengikuti senam yang dipandu langsung oleh instruktur dari salah satu sanggar senam di Tanjung Selor.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta, acara ini juga diisi dengan pencabutan puluhan doorprize dengan hadiah utama sebuah kulkas. Ketua panitia kegiatan, Iman Sukoyo mengatakan meski perayaan HUT PGRI dan HGN ini terlambat, tetap tidak mengurangi makna perayaan HUT tahun ini. Apalagi, beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti upacara, pertandingan olahraga dan ziarah makam pahlawan berlangsung sukses. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan sukses,” ungkap Imam yang juga Kepala SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 3 Tanjung Palas ini.
Selain itu, Imam yang pada HUT PGRI dan HGN ini mendapatkan kado istimewa dari Pemerintah Kabupaten Bulungan berupa bus sekolah untuk SMPN 3 Tanjung Palas, mewakili sekolah yang mendapatkan mobil yang sama mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bulungan yang sangat memperhatikan kebutuhan sekolah. “Dengan adanya bus sekolah ini, diharapkan bisa membantu pelajar terutama yang jauh dari sekolah. Dan kebanyakan kegiatan kabupaten dilaksanakan di Tanjung Selor. Dengan adanya bus sekolah ini, tidak ada alasan lagi tidak ada sekolah yang ikut,” ungkapnya. Seperti diketahui, usai upacara HUT PGRI dan HGN Jumat (17/12) lalu, Bupati Bulungan H Budiman Arifin menyerahkan secara simbolis 10 unit bus sekolah kepada sejumlah kepala sekolah di Bulungan.(ian/ndy)

Kado Untuk SMPN 3 Tanjung Palas

Senin, 19 Desember 2011
Ribuan Pelajar Ramaikan HUT PGRI


TANJUNG SELOR – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke-66 dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-18, yang jatuh pada 25 November lalu, Sabtu (17/12) lalu panitia HUT korps pahlawan tanpa tanda jasa tersebut menggelar senam dan jalan santai yang diikuti ribuan pelajar dan guru se-Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Bahkan demi untuk menyemarakkan kegiatan yang terpusat di Lapangan Agathis Tanjung Selor itu, sebagian besar sekolah di Tanjung Selor dan Tanjung Palas diliburkan.
Acara yang menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Asuransi Kesehatan (Askes) Kabupaten Bulungan sebagai partner ini, dilepas oleh Kepala Dinkes Kabupaten Bulunga, dr Idewan Budi Santoso dengan rute melalui Jalan Rambutan, Jalan Jeruk, Kolonel Soetadji dan finis di lapangan Agatis. Peserta kegiatan peringatan HUT PGRI dan HGN ini sendiri terlihat cukup antusias, tidak hanya ada murid SD (Sekolah Dasar), tetapi juga murid SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) hingga para guru. Apalagi sebelum melakukan jalan santai, terlebih dahulu peserta mengikuti senam yang dipandu langsung oleh instruktur dari salah satu sanggar senam di Tanjung Selor.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta, acara ini juga diisi dengan pencabutan puluhan doorprize dengan hadiah utama sebuah kulkas. Ketua panitia kegiatan, Iman Sukoyo mengatakan meski perayaan HUT PGRI dan HGN ini terlambat, tetap tidak mengurangi makna perayaan HUT tahun ini. Apalagi, beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti upacara, pertandingan olahraga dan ziarah makam pahlawan berlangsung sukses. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan sukses,” ungkap Imam yang juga Kepala SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 3 Tanjung Palas ini.
Selain itu, Imam yang pada HUT PGRI dan HGN ini mendapatkan kado istimewa dari Pemerintah Kabupaten Bulungan berupa bus sekolah untuk SMPN 3 Tanjung Palas, mewakili sekolah yang mendapatkan mobil yang sama mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bulungan yang sangat memperhatikan kebutuhan sekolah. “Dengan adanya bus sekolah ini, diharapkan bisa membantu pelajar terutama yang jauh dari sekolah. Dan kebanyakan kegiatan kabupaten dilaksanakan di Tanjung Selor. Dengan adanya bus sekolah ini, tidak ada alasan lagi tidak ada sekolah yang ikut,” ungkapnya. Seperti diketahui, usai upacara HUT PGRI dan HGN Jumat (17/12) lalu, Bupati Bulungan H Budiman Arifin menyerahkan secara simbolis 10 unit bus sekolah kepada sejumlah kepala sekolah di Bulungan.(ian/ndy)

SMPN 3 Tanjung Palas Dalam Penilaian FORKAHAT

Kamis, 7 Juli 2011
Apresiasi untuk Kegiatan Forkahat


TANJUNG SELOR – Tim verifikasi kabupaten sehat pusat memberikan apresiasi kepada Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Bulungan yang telah berupaya melakukan beberapa program berbasis kesehatan lingkungan. Hal ini dikatakan ketua rombongan tim verifikasi kabupaten pusat, Sudirman SKm MKes, usai kegiatan pemaparan tim program Forkahat Bulungan.

“Sejauh ini dari pemaparan tadi, saya rasa program-program forkahat sudah bagus. Tapi akan lebih top kalau bisa melihat langsung di lapangan,” kata Sudirman. Dari pemaparan oleh tim forkahat itu dinilai sudah ada kerjasama yang cukup baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan daerah yang sehat. “Memang ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat,” lanjutnya.

Disinggung dengan peluang Bulungan mendapat penghargaan, ketua rombongan dari Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Lingkungan itu tidak bisa memastikan apakah Bulungan berhak dapat penghargaan atau tidak. Pasalnya Sudirman bersama rombongan ke Bulungan hanya melihat secara langsung kerja-kerja Forkahat Bulungan selama ini. “Kami hanya melihat dan melaporkan hasil pengamatan kepada pimpinan, dan yang menentukan penghargaan itu adalah pimpinan,” tuturnya pada Radar Tarakan kemarin.

Hadir pada acara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan H Sudjati SH, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, serta beberapa tokoh yang terkait dengan kegiatan forkahat. Seperti acara seremonial lainnya, usai acara pemaparan tim Forkahat Bulungan memberikan cinderamata untuk tim verifikasi kabupaten sehat pusat, dan diserahkan langsung oleh Sekkab Bulungan yang mewakili Bupati Bulungan Drs Budiman Arifin MSi.

Sesuai agenda tim verifikasi kabupaten sehat pusat akan berada di Bulungan selama dua hari, yakni mulai Selasa (5/7) hingga Rabu kemarin. Selama dua hari itu tim melakukan kunjungan kebeberapa tempat. Antara lain sekretariat Forkahat Bulungan, kunjungan ke desa Panca Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara. Di desa itu tim akan mengunjungi tempat pertanian terpadu, lokasi pengelolahan kompos biogas dan mengunjungi beberapa home industri yang berbasis kesehatan lingkungan. Selain itu tim verifikasi kabupaten sehat juga mengunjungi museum keraton Kesultanan Bulungan dan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Sementara itu jadwal kunjungan ke Pulau Bunyu akhirnya dibatalkan lantaran gelombang di perairan pulau itu masih tinggi. (*/din)

TDS

Selasa, 20 Desember 2011
Februari 2012, Disdik Gelar TDS


TANJUNG SELOR – Meski Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012 baru dilaksanakan April 2012 mendatang, namun persiapan sudah mulai dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten dengan berencana menggelar tes daya serap (TDS) pada Februari 2012 mendatang. Untuk mematangkan hal itu, Senin (19/12) kemarin, Disdik menggelar rapat pembentukan tim pembuatan soal TDS bersama seluruh kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Tanjung Selor dan Tanjung Palas.
Kepala Seksi Kurikulum dan Alat Bantu Pendidikan Menengah pada Disdik Kabupaten Bulungan, Jamaluddin mengatakan, telah disepakati TDS untuk SLTP dan sederajat akan dilaksanakan 13 hingga 16 Februari 2012, sedangkan untuk SLTA dan sederajat 20 hingga 23 Februari 2012. “Hari ini (kemarin, red.) kami membahas tim pembuatan soal TDS untuk masing-masing mata pelajaran yang akan masuk dalam UN nanti. Seperti Matematika, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan lainnya. Untuk TDS tahun ini, soal dibuat khusus para guru lokal Bulungan, agar soal yang diberikan ilmu yang pernah diajarkan para guru di Bulungan,” ungkap Jamaluddin ketika ditemui usai rapat yang digelar di ruang laboratorarium Disdik Kabupaten Bulungan, kemarin.
Untuk pembuatan soal SLTP dan sederajat dikoordinir oleh Kepala SMPN 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo. Sementara untuk SMU dan sederajat dikoordinir oleh Kepala SMAN 1 Tanjung Selor, Sukirno sedangkan untuk SMK dikoordinir oleh Kepala SMKN 1 Tanjung Selor, Suriansyah. TDS sendiri sangat penting bagi siswa, selain sebagai uji kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional, hasil TDS juga menjadi tolok ukur bagi guru dan Disdik untuk mengetahui kemampuan siswa, sekaligus evaluasi kemampuan siswa. Harapannya, pada saat UN nanti bisa berhasil seperti tahun-tahun sebelumnya meski belum sampai 100 persen. “TDS ini merupakan salah satu rangkaian persiapan Disdik dan guru menghadapi UN nanti. Selain TDS, setiap sekolah juga diharapkan menggelar remedial, agar hasil di UN nanti bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tukasnya.(ian/ndy)

SMPN 3 Tanjung Palas Menuju RSBI

Jumat, 23 Desember 2011
SMP Negeri 3 Dapat Fasilitas RSBI


SMPN 3 Tanjung Palas kembali mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim dengan memberikan bantuan fasilitas belajar mengajar berstandar rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Bahkan dari dua belas sekolah yang juga mendapat bantuan dari Disdik provinsi ini hanya SMPN 3 Tanjung Palas yang masih berstandar nasional, sedangkan lainnya sudah RSBI. Sebelumnya sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo ini juga menjadi lokasi pembuatan film dokumenter Disdik Kaltim beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo, pada wartawan Radar Tarakan ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin. Dia menyebutkan bantuan yang diberikan belum lama ini diantaranya 250 set mebeler siswa dan guru yang terdiri dari kursi, meja dan lemari guru, alat peraga pendidikan, media pembelajaran berbasis informasi teknologi (I Tutor), school management system, materi pembelajaran. Kemudian ada administrasi sekolah berbasis IT, dan raport security printing berbasis IT. Perangkat software dan hardware semua bantuan itu sudah diterima oleh sekolah yang berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas petani dan nelayan ini.
“Kita sudah terima perangkat-perangkatnya, bahkan beberapa mebeler diantaranya sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Imam. Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Forkahat ini mengatakan, bantuan fasilitas belajar mengajar ini sebenarnya untuk sekolah-sekolah unggulan. Namun sekolah unggulan yang dimaksud tidak hanya unggul di akademik semata, tetapi keunggulan komperatif seperti yang dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas ini yaitu, ada empat komperatif seperti sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah berkarakter (piloting) dan sekolah berstandar nasional (SSN). SMPN 3 Tanjung Selor memang bukan sekolah RSBI, namun mempunyai empat keunggulan tersebut.
“Kami memang satu-satunya sekolah non RSBI yang mendapatkan bantuan fasilitas untuk sekolah unggulan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Disdik Kaltim yang telah memberikan perhatian lebih kepada SMPN 3 Tanjung Palas,” ucapnya. Ketika ditanya, kesiapan SDM, Imam memastikan tidak menjadi masalah. Pasalnya, beberapa guru dan staf sudah pernah mengikuti pelatihan IT, baik di kabupaten maupun di provinsi sehingga untuk SDM tidak ada masalah, dan siap menggunakan bantuan yang ada semaksimal mungkin. Namun, yang perlu menjadi contoh keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja dan komitmen semua unsur yang ada di SMPN 3 Tanjung Palas untuk membangun sekolah, meski itu berada di pedalaman. ”Insya allah, tuhan pasti memberkati kita. Dan inilah usaha yang kami lakukan selama lima tahun terakhir. Sebelumnya, tidak ada yang memperhatikan setelah berprestasi perhatian berdatangan, tidak dari kabupaten, tetapi juga provinsi maupun nasional,”pungkasnya.(ian)


SMPN 3 Tanjung Palas kembali mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim dengan memberikan bantuan fasilitas belajar mengajar berstandar rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Bahkan dari dua belas sekolah yang juga mendapat bantuan dari Disdik provinsi ini hanya SMPN 3 Tanjung Palas yang masih berstandar nasional, sedangkan lainnya sudah RSBI. Sebelumnya sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo ini juga menjadi lokasi pembuatan film dokumenter Disdik Kaltim beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo, pada wartawan Radar Tarakan ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin. Dia menyebutkan bantuan yang diberikan belum lama ini diantaranya 250 set mebeler siswa dan guru yang terdiri dari kursi, meja dan lemari guru, alat peraga pendidikan, media pembelajaran berbasis informasi teknologi (I Tutor), school management system, materi pembelajaran. Kemudian ada administrasi sekolah berbasis IT, dan raport security printing berbasis IT. Perangkat software dan hardware semua bantuan itu sudah diterima oleh sekolah yang berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas petani dan nelayan ini.
“Kita sudah terima perangkat-perangkatnya, bahkan beberapa mebeler diantaranya sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Imam. Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Forkahat ini mengatakan, bantuan fasilitas belajar mengajar ini sebenarnya untuk sekolah-sekolah unggulan. Namun sekolah unggulan yang dimaksud tidak hanya unggul di akademik semata, tetapi keunggulan komperatif seperti yang dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas ini yaitu, ada empat komperatif seperti sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah berkarakter (piloting) dan sekolah berstandar nasional (SSN). SMPN 3 Tanjung Selor memang bukan sekolah RSBI, namun mempunyai empat keunggulan tersebut.
“Kami memang satu-satunya sekolah non RSBI yang mendapatkan bantuan fasilitas untuk sekolah unggulan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Disdik Kaltim yang telah memberikan perhatian lebih kepada SMPN 3 Tanjung Palas,” ucapnya. Ketika ditanya, kesiapan SDM, Imam memastikan tidak menjadi masalah. Pasalnya, beberapa guru dan staf sudah pernah mengikuti pelatihan IT, baik di kabupaten maupun di provinsi sehingga untuk SDM tidak ada masalah, dan siap menggunakan bantuan yang ada semaksimal mungkin. Namun, yang perlu menjadi contoh keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja dan komitmen semua unsur yang ada di SMPN 3 Tanjung Palas untuk membangun sekolah, meski itu berada di pedalaman. ”Insya allah, tuhan pasti memberkati kita. Dan inilah usaha yang kami lakukan selama lima tahun terakhir. Sebelumnya, tidak ada yang memperhatikan setelah berprestasi perhatian berdatangan, tidak dari kabupaten, tetapi juga provinsi maupun nasional,”pungkasnya.(ian)

Pemantauan okeh Puskesmas

Rabu, 24 Agustus 2011
Puskesmas Diminta Lebih Aktif Pantau Siswa
Tim Provinsi Nilai 4 Sekolah di Bulungan

TANJUNG SELOR - Selasa kemarin (24/8), tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat provinsi telah melakukan penilaian ke-4 sekolah yang sebelumnya lolos seleksi di tingkat Kabupaten Bulungan. Keempat sekolah tersebut yaitu TK Negeri Pembina 1 Tanjung Selor, SD Negeri 001 Tanjung Palas, SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dan SMK Negeri 1 Tanjung Selor.

Kunjungan tim dari provinsi tersebut didampingi Tim UKS Kabupaten di antaranya dari Datu Buyung (Dinas Pendidikan), drg. Bagus (Dinas Kesehatan), dan beberapa anggota UKS kabupaten lainnya.

Rombongan yang dipimpin Nardi ini diawali dari SD Negeri 001 Tanjung Palas. Berikutnya SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dilanjutkan ke SMK Negeri 1 Tanjung Selor, dan TK Negeri Pembina I Tanjung Selor. Khusus di SD 001 Tanjung Palas, Nardi mengatakan, sirkulasi udara dan air sangat penting. Selain itu, perlu juga dibuat display tentang berat dan tinggi siswa, sehingga siswa bisa terpantauan minimal 3 bulan sekali.

Menurut Nardi, tidak kalah penting dilakukan berupa peran puskesmas sebagai pembina diharapkan bisa rutin ke sekolah memantau kesehatan siswa.

“Secara general saya cukup puas di SDN 001 Tanjung Palas. Sekolah itu tidak perlu megah atau mewah, tetapi bagaimana siswa dan guru bisa mengelola sekolah itu, terutama soal kebersihannya. Sebab, dengan bersih, siswa bisa sehat. Dengan siswa yang sehat diharapkan keterampilan dan pengetahuan siswa bisa meningkat,” kata Nardi, usai melakukan penilaian mulai dari ruang UKS, WC, kelas, ruang guru maupun halaman sekolah kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Datu Buyung menyebutkan dari ke-4 sekolah tersebut, SMP Negeri 3 Tanjung Palas masih diharapkan bisa berprestasi untuk tingkat SLTP. Di samping sekolah lainnya di masing-masing tingkatan. Apalagi mulai tahun ini, UKS Bulungan sudah resmi berdiri yang secara tidak ada nilai tambah dalam penilaian tingkat provinsi tahun ini.(ian)

Sekolah Percontohan

Rabu, 15 Februari 2012
Jangan Sombong, Tapi Berbuat Lebih Baik Lagi
Disdik Berharap SMPN 3 Tanjung Palas Jadi Contoh

TANJUNG SELOR – Keberhasilan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas menjadi wakil Kalimantan Timur dalam Lomba Sekolah Sehat (LLS) tingkat Nasional mendapat apresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumuddin mengatakan, dengan terpilihnya SMP Negeri 3 sebagai sekolah terbaik di Kalimantan Timur dalam bidang kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang positif. Namun, hasil itu tentunya tidak lepas dari upaya dan kerja keras sekolah dalam upaya menjaga serta memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersih. “Diharapkan ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bulungan. Bagaimana kiatnya dalam menjaga serta apa saja usaha yang dilakukan dalam menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan sehat,” terang Haerumuddin kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2). “Apalagi, raihan yang dicapai bukan lagi kabupaten tapi sudah provinsi. Tentunya, diharapkan juga bisa menjadi contoh sekolah-sekolah di Kalimantan Timur pada umumnya,” lanjutnya.

Ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Bulungan. Apalagi SMP Negeri 3 Tanjung Palas merupakan sekolah yang berada di pinggiran, tetapi sekolah ini dapat membuktikan kepada sekolah lain, khususnya dalam hal kebersihan lingkungan dengan menjadi yang terbaik dalam LSS tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Dari itu, kerjasama kepala sekolah, guru beserta muridnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih untuk terus dipertahankan. “Saya berharap hal tersebut tidak hanya diterapkan dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga di lingkungan luar sekolah seperti pada kehidupan sehari-hari, jadi manfaatnya akan lebih baik lagi,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang mampu mengharumkan nama daerah ke tingkat nasional. Dan, diharapkan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 3 Tanjung Palas agar tidak sampai disitu saja, tetapi juga dikembangkan terus menerus. “Yang terpenting, keberhasilan ini tidak menimbulkan rasa sombong bagi pihak sekolah, justru terus melakukan hal yang terbaik,” tukasnya.(*/rul/ndy)

SSN 2011

Senin, 12 September 2011
Lolos Verifikasi Sekolah Standar Nasional


TANJUNG SELOR - Belum lama ini SMP Negeri 3 Tanjung Palas dipastikan lolos verifikasi persyaratan menjadi sekolah berstandar nasional (SSN) yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi Kaltim. Bahkan SMP Negeri 3 Tanjung Palas telah menerima kucuran dana bantuan tahap awal dari pusat sebesar Rp100 juta.

Ini setelah sebelumnya Kepala Sekolah SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo mengikuti workshop delapan standar sekaligus pengajuan proposal. Dana bantuan yang diberikan itu hanya dipergunakan untuk program delapan standar itu. Yakni standar isi, standar proses, standar kompentensi kelulusan, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan serta standar perngelolaan dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah, guru, siswa, TU, BP, perpustakawan dan laboran.

“Dana bantuan itu hanya diperuntukan kegiatan delapan standar. Dan yang sedang jalan saat ini yaitu, pengembangan sistem informasi manajemen dan dalam waktu dekat akan juga akan dilaksanakan workshop untuk peningkatan guru terutama dalam penilaian kelas,” kata ketua tim pengembangan SSN SMPN 3 Tanjung Palas Burhan Didi Fadli.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya hanya menunggu SK penetapan sebagai SSN. Tapi pada dasarnya SMP Negeri 3 sudah SSN setelah lolos verifikasi lalu. Dimana pada saat verifikasi itu SMP Negeri 3 telah memenuhi syarat untuk menjadi SSN seperti akreditasi sekolah minimal A, hasil Ujian Nasional (UN) rata-rata minimal 6,5, ada sertifikat FLSN, 02SN dan OSN provinsi. Selain itu minimal 20 persen guru sudah bersertifikasi, tidak dibiayai yayasan, rombongan belajar minimal sembilan dan mempunyai jaringan internet serta perpustakaan elektronik.

“Semua persyaratan itu sudah kita penuhi. Bahkan, di atas rata-rata persyaratan yang diberikan. Dan SMPN 3 juga punya nilai plus, karena memiliki penghargaan ditambah beberapa faktor pendukung seperti sekolah piloting, adiwiyata dan lomba sekolah sehat yang selama ini sudah melekat di SMP Negeri 3 Tanjung Palas,” sebut pria yang juga koordinator pengembangan kurikulum SMPN 3 Tanjung Palas ini.

Dia menambahkan sebagai SSN, sekolah akan dibina selama 3 tahun dimana setiap tahun dipastikan mendapat subsidi dana, dan akan dievaluasi ketika sudah sampai 3 tahun nanti. Dan katanya dari 22 sekolah dari 14 kabupaten dan kota di Kaltim yang diverifikasi hanya 6 sekolah yang memenuhi standar nasional. (ian)

Peringatan Hari Sampah

Rabu, 15 Februari 2012
Peringati Hari Sampah dengan Lomba


TANJUNG SELOR – Dalam memperingati Hari Sampah Nasional, 12 Februari 2012, banyak cara digelar. Seperti yang dilaksanakan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas. Sebagai sekolah berwawasan lingkungan, SMP yang dikepalai Imam Sukoyo tersebut memperingatinya dengan menggelar lomba menggambar yang diikuti sekira 200 pelajar dari sekolah yang berpretasi di bidang lingkungan itu. Meski terbilang sederhana, namun manfaat yang dihasil cukup besar. Pasalnya, melalui lomba mengambar yang bertemakan ‘lingkungan bebas sampah’ itu, para siswa bisa membiasakan diri untuk selalu memilah sampah basah dan kering tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah masing-masing.
Disamping itu, kegiatan ini juga dalam upaya mengangkat citra SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang saat ini juga sedang berjuang dalam verifikasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Koordinator Adiwiyata SMPN 3 Tanjung Palas, Herna menyebutkan, yang dimaksud dengan sampah kering adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kompos, tetapi bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis seperti tas, celemek, tempat pensil dan lainnya. Adapun sampah kering itu diantaranya plastik deterjen, kaleng, botol minyak goreng, kecap dan lainnya. Sedangkan sampah basah seperti nasi, buah dan lainnya. “Sampah basah tentunya bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, yang juga bisa bernilai ekonomis. Kami juga sudah mengimbau kepada siswa untuk membawa sampah kering seperti kaleng dan plastik ke sekolah untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti celemek, hiasan dan tempat pulpen ke sekolah,” terang Herna kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2).
Lewat lomba ini diharapkan pelajar termotivasi untuk membiasakan diri memilih sampah. Tidak hanya itu, apa yang didapat di sekolah juga berimbas ke masyarakat tempatnya tinggal. Sehingga masyarakat turut membiasakan diri untuk memilah sampah basah dan kering serta memanfaatkannya sesuai dengan jenis sampah yang ada. “Diharapkan melalui siswa-siswi kami, masyarakat juga terbiasa memilah sampah. Saya kira masyarakat bisa memanfaatkan sampah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman mereka” harapnya.
Seperti diketahui, SMPN 3 Tanjung Palas selain menjadi juara pertama Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas itu juga masuk nominasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan.(ian/ndy)

Peringatan Hari Sampah

Rabu, 15 Februari 2012
Peringati Hari Sampah dengan Lomba

TANJUNG SELOR – Dalam memperingati Hari Sampah Nasional, 12 Februari 2012, banyak cara digelar. Seperti yang dilaksanakan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas. Sebagai sekolah berwawasan lingkungan, SMP yang dikepalai Imam Sukoyo tersebut memperingatinya dengan menggelar lomba menggambar yang diikuti sekira 200 pelajar dari sekolah yang berpretasi di bidang lingkungan itu. Meski terbilang sederhana, namun manfaat yang dihasil cukup besar. Pasalnya, melalui lomba mengambar yang bertemakan ‘lingkungan bebas sampah’ itu, para siswa bisa membiasakan diri untuk selalu memilah sampah basah dan kering tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah masing-masing.
Disamping itu, kegiatan ini juga dalam upaya mengangkat citra SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang saat ini juga sedang berjuang dalam verifikasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Koordinator Adiwiyata SMPN 3 Tanjung Palas, Herna menyebutkan, yang dimaksud dengan sampah kering adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kompos, tetapi bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis seperti tas, celemek, tempat pensil dan lainnya. Adapun sampah kering itu diantaranya plastik deterjen, kaleng, botol minyak goreng, kecap dan lainnya. Sedangkan sampah basah seperti nasi, buah dan lainnya. “Sampah basah tentunya bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, yang juga bisa bernilai ekonomis. Kami juga sudah mengimbau kepada siswa untuk membawa sampah kering seperti kaleng dan plastik ke sekolah untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti celemek, hiasan dan tempat pulpen ke sekolah,” terang Herna kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2).
Lewat lomba ini diharapkan pelajar termotivasi untuk membiasakan diri memilih sampah. Tidak hanya itu, apa yang didapat di sekolah juga berimbas ke masyarakat tempatnya tinggal. Sehingga masyarakat turut membiasakan diri untuk memilah sampah basah dan kering serta memanfaatkannya sesuai dengan jenis sampah yang ada. “Diharapkan melalui siswa-siswi kami, masyarakat juga terbiasa memilah sampah. Saya kira masyarakat bisa memanfaatkan sampah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman mereka” harapnya.
Seperti diketahui, SMPN 3 Tanjung Palas selain menjadi juara pertama Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas itu juga masuk nominasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan.(ian/ndy)

Juara LSS Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2011

Selasa, 14 Februari 2012
SMPN 3 Tanjung Palas Raih Juara PertamaLSS Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011

TANJUNG SELOR – SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas terpilih menjadi yang terbaik dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011. Setelah sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas ini berhasil menyisihkan sekolah-sekolah unggulan lainnya seperti SMP Negeri 1 Tarakan, SMP Negeri 10 Samarinda dan sekolah unggulan lainnya. Dengan hasil ini, maka sekolah yang menjadi barometer Sekolah Sehat di Kalimantan Timur ini akan mewakili Kalimantan Timur ke LSS tingkat nasional. Kepastian tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Gubernur Kalimantan Timur, H Awang Faroek Ishak Nomor 441.5/K.183/2011 tentang penetapan pemenang LSS tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam SK yang diterima Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Selor, Imam Sukoyo belum lama ini menyebutkan, SMP Negeri 3 keluar sebagai juara pertama dengan poin 96,10, disusul di peringkat kedua SMP Negeri 10 Samarinda poin  95,05, ketiga diraih SMP Negeri 3 Balikpapan dengan poin 92,05 dan SMP Negeri 1 Tarakan sebagai juara harapan pertama dengan nilai 91.19, juara harapan kedua YPVDP Bontang dengan poin 90,30 serta SMP Negeri 1 Muara Badak berada di urutan kelima.
Jika melihat sekolah-sekolah yang dilewati SMPN 3 Tanjung Selor itu, pretasi yang diraih ini merupakan prestasi yang cukup fantasitik. Apalagi, tahun sebelumnya di lomba yang sama, sekolah yang berada di Kelurahan Tanjung Palas Hilir ini hanya juara harapan I tingkat provinsi. Kali ini juara I, ada peningkatan yang cukup drastis. “Dibandingkan dengan sekolah lainnya, SMP Negeri 3 menang di kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkap Imam Sukoyo kepada Radar Tarakan, belum lama ini.
Selain LSS, SMP Negeri 3 Tanjung Palas saat ini juga mengikuti lomba Adiwiyata tingkat Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan. Jika dibandingkan dengan daerah lain, hanya Bulungan yang mengirimkan wakilnya. Dari pantauan Radar Tarakan selama ini, SMP Negeri 3 Tanjung Palas juga menjadi barometer Sekolah Sehat di Bulungan, sehingga beberapa sekolah yang ada di Bulungan menjadikannya sebagai contoh untuk mengembangkan sekolah yang sehat.(ian/ndy)