Rabu, 15 Februari 2012

Raih Adiwyata Tingkat Provinsi 2011

Rabu, 15 Juni 2011
SMPN 3 Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi


TANJUNG SELOR - Setelah sukses memperbaiki peringkat pada lomba sekolah sehat (LSS) tingkat provinsi Kaltim dengan menjadi juara harapan 1, SMPN 3 Tanjung Palas kembali mengumpul pundi-pundi penghargaan dari provinsi. Kali ini dibidang pendidikan berwawasan lingkungan. SMP yang dipimpin Imam Sukoyo ini bersama SMPN 1 Tarakan dan SMPN 1 Bontang memperoleh sertifikat penghargaan Adiwiyata provinsi yang diserahkan langsung Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada Imam Sukoyo dalam acara memperingati hari lingkungan hidup sedunia di Lamin Etam, malam kemarin.

Imam mengatakan untuk di Kaltim hanya 9 sekolah yang menerima Adiwiyata. Yakni Tarakan 2 sekolah, Balikpapan 3 sekolah, Bontang, Paser, Kutim dan Bulungan masing-masing 1 sekolah. Bagi SMP 3 prestasi ini sendiri merupakan prestasi yang sangat membanggakan khususnya bagi SMPN 3 Tanjung Palas. Pasalnya sekolah ini baru pertama kali mengikuti penilaian Adiwiyata dan hasilnya cukup menggembirakan. Apalagi tidak semua kabupaten dan kota di Kaltim mendapatkan sertifikat penghargaan ini.

“Selain tingkat provinsi, SMPN 3 Tanjung Palas juga telah mengirimkan dokumen ke kementrian lingkungan hidup untuk mengikuti penilaian Adiwiyata tingkat nasional. Tapi tidak mudah, selain mengguna sistem kuota, juga harus bersaing dengan sekolah-sekolah yang sudah mendapat pembinaan puluhan tahun. Meski demikian kami mendapat respon dari kementerian lingkungan hidup. Sepanjang kami dibina oleh instansi yang berwenang seperti Bapedalda, Dinkes, dan Disdik Bulungan kedepanya bisa ke tingkat nasional,” kata Imam, kemarin.

‘‘Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bupati Bulungan Budiman Arifin yang telah mendukung kegiatan kami selama ini dan juga kepada pembina-pembina kami,” lanjutnya.

Sementara Kepala Disdik Bulungan Haerumuddin melalui, Kabid Dikmen Disdik Yunus Luat mengatakan, SMPN 3 Tanjung Palas patut menjadi contoh sekolah-sekolah lainnya yang ada di Tanjung Selor. Meski berada di pelosok, namun bisa berbicara di tingkat provinsi dalam bidang pendidikan berwawasan lingkungan. Meski tidak diperlombakan, setiap sekolah wajib melaksanakan pendidikan Adiwiyata untuk memberikan pendidikan yang bersifat komparatif bagi siswa maupun pihak sekolah

“Sudah saatnya setiap sekolah menata dirinya dengan baik. Dan jangan selalu bergantung kepada pemerintah. Pemkab telah mengalokasikan dana BOS, sehingga tidak ada alasan lagi tidak melaksanakannya. Tinggal bagaimana pihak sekolah mengoptimalkan dana yang ada, saya mengharapkan kedepannya pretasi Bulungan lebih tinggi lagi,” ujar Yunus. Untuk diketahui, dalam Adiwiyata ini ada beberapa hal yang dinilai yaitu, kebijakan, kurikulum berwawasan lingkungan, dan partisipasi. (ian)

Hut PGRI

Senin, 19 Desember 2011
Ribuan Pelajar Ramaikan HUT PGRI


TANJUNG SELOR – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke-66 dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-18, yang jatuh pada 25 November lalu, Sabtu (17/12) lalu panitia HUT korps pahlawan tanpa tanda jasa tersebut menggelar senam dan jalan santai yang diikuti ribuan pelajar dan guru se-Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Bahkan demi untuk menyemarakkan kegiatan yang terpusat di Lapangan Agathis Tanjung Selor itu, sebagian besar sekolah di Tanjung Selor dan Tanjung Palas diliburkan.
Acara yang menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Asuransi Kesehatan (Askes) Kabupaten Bulungan sebagai partner ini, dilepas oleh Kepala Dinkes Kabupaten Bulunga, dr Idewan Budi Santoso dengan rute melalui Jalan Rambutan, Jalan Jeruk, Kolonel Soetadji dan finis di lapangan Agatis. Peserta kegiatan peringatan HUT PGRI dan HGN ini sendiri terlihat cukup antusias, tidak hanya ada murid SD (Sekolah Dasar), tetapi juga murid SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) hingga para guru. Apalagi sebelum melakukan jalan santai, terlebih dahulu peserta mengikuti senam yang dipandu langsung oleh instruktur dari salah satu sanggar senam di Tanjung Selor.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta, acara ini juga diisi dengan pencabutan puluhan doorprize dengan hadiah utama sebuah kulkas. Ketua panitia kegiatan, Iman Sukoyo mengatakan meski perayaan HUT PGRI dan HGN ini terlambat, tetap tidak mengurangi makna perayaan HUT tahun ini. Apalagi, beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti upacara, pertandingan olahraga dan ziarah makam pahlawan berlangsung sukses. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan sukses,” ungkap Imam yang juga Kepala SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 3 Tanjung Palas ini.
Selain itu, Imam yang pada HUT PGRI dan HGN ini mendapatkan kado istimewa dari Pemerintah Kabupaten Bulungan berupa bus sekolah untuk SMPN 3 Tanjung Palas, mewakili sekolah yang mendapatkan mobil yang sama mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bulungan yang sangat memperhatikan kebutuhan sekolah. “Dengan adanya bus sekolah ini, diharapkan bisa membantu pelajar terutama yang jauh dari sekolah. Dan kebanyakan kegiatan kabupaten dilaksanakan di Tanjung Selor. Dengan adanya bus sekolah ini, tidak ada alasan lagi tidak ada sekolah yang ikut,” ungkapnya. Seperti diketahui, usai upacara HUT PGRI dan HGN Jumat (17/12) lalu, Bupati Bulungan H Budiman Arifin menyerahkan secara simbolis 10 unit bus sekolah kepada sejumlah kepala sekolah di Bulungan.(ian/ndy)

Kado Untuk SMPN 3 Tanjung Palas

Senin, 19 Desember 2011
Ribuan Pelajar Ramaikan HUT PGRI


TANJUNG SELOR – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ke-66 dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-18, yang jatuh pada 25 November lalu, Sabtu (17/12) lalu panitia HUT korps pahlawan tanpa tanda jasa tersebut menggelar senam dan jalan santai yang diikuti ribuan pelajar dan guru se-Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Bahkan demi untuk menyemarakkan kegiatan yang terpusat di Lapangan Agathis Tanjung Selor itu, sebagian besar sekolah di Tanjung Selor dan Tanjung Palas diliburkan.
Acara yang menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Asuransi Kesehatan (Askes) Kabupaten Bulungan sebagai partner ini, dilepas oleh Kepala Dinkes Kabupaten Bulunga, dr Idewan Budi Santoso dengan rute melalui Jalan Rambutan, Jalan Jeruk, Kolonel Soetadji dan finis di lapangan Agatis. Peserta kegiatan peringatan HUT PGRI dan HGN ini sendiri terlihat cukup antusias, tidak hanya ada murid SD (Sekolah Dasar), tetapi juga murid SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) hingga para guru. Apalagi sebelum melakukan jalan santai, terlebih dahulu peserta mengikuti senam yang dipandu langsung oleh instruktur dari salah satu sanggar senam di Tanjung Selor.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta, acara ini juga diisi dengan pencabutan puluhan doorprize dengan hadiah utama sebuah kulkas. Ketua panitia kegiatan, Iman Sukoyo mengatakan meski perayaan HUT PGRI dan HGN ini terlambat, tetap tidak mengurangi makna perayaan HUT tahun ini. Apalagi, beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti upacara, pertandingan olahraga dan ziarah makam pahlawan berlangsung sukses. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan sukses,” ungkap Imam yang juga Kepala SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 3 Tanjung Palas ini.
Selain itu, Imam yang pada HUT PGRI dan HGN ini mendapatkan kado istimewa dari Pemerintah Kabupaten Bulungan berupa bus sekolah untuk SMPN 3 Tanjung Palas, mewakili sekolah yang mendapatkan mobil yang sama mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bulungan yang sangat memperhatikan kebutuhan sekolah. “Dengan adanya bus sekolah ini, diharapkan bisa membantu pelajar terutama yang jauh dari sekolah. Dan kebanyakan kegiatan kabupaten dilaksanakan di Tanjung Selor. Dengan adanya bus sekolah ini, tidak ada alasan lagi tidak ada sekolah yang ikut,” ungkapnya. Seperti diketahui, usai upacara HUT PGRI dan HGN Jumat (17/12) lalu, Bupati Bulungan H Budiman Arifin menyerahkan secara simbolis 10 unit bus sekolah kepada sejumlah kepala sekolah di Bulungan.(ian/ndy)

SMPN 3 Tanjung Palas Dalam Penilaian FORKAHAT

Kamis, 7 Juli 2011
Apresiasi untuk Kegiatan Forkahat


TANJUNG SELOR – Tim verifikasi kabupaten sehat pusat memberikan apresiasi kepada Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Bulungan yang telah berupaya melakukan beberapa program berbasis kesehatan lingkungan. Hal ini dikatakan ketua rombongan tim verifikasi kabupaten pusat, Sudirman SKm MKes, usai kegiatan pemaparan tim program Forkahat Bulungan.

“Sejauh ini dari pemaparan tadi, saya rasa program-program forkahat sudah bagus. Tapi akan lebih top kalau bisa melihat langsung di lapangan,” kata Sudirman. Dari pemaparan oleh tim forkahat itu dinilai sudah ada kerjasama yang cukup baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan daerah yang sehat. “Memang ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat,” lanjutnya.

Disinggung dengan peluang Bulungan mendapat penghargaan, ketua rombongan dari Kementrian Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Lingkungan itu tidak bisa memastikan apakah Bulungan berhak dapat penghargaan atau tidak. Pasalnya Sudirman bersama rombongan ke Bulungan hanya melihat secara langsung kerja-kerja Forkahat Bulungan selama ini. “Kami hanya melihat dan melaporkan hasil pengamatan kepada pimpinan, dan yang menentukan penghargaan itu adalah pimpinan,” tuturnya pada Radar Tarakan kemarin.

Hadir pada acara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan H Sudjati SH, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, serta beberapa tokoh yang terkait dengan kegiatan forkahat. Seperti acara seremonial lainnya, usai acara pemaparan tim Forkahat Bulungan memberikan cinderamata untuk tim verifikasi kabupaten sehat pusat, dan diserahkan langsung oleh Sekkab Bulungan yang mewakili Bupati Bulungan Drs Budiman Arifin MSi.

Sesuai agenda tim verifikasi kabupaten sehat pusat akan berada di Bulungan selama dua hari, yakni mulai Selasa (5/7) hingga Rabu kemarin. Selama dua hari itu tim melakukan kunjungan kebeberapa tempat. Antara lain sekretariat Forkahat Bulungan, kunjungan ke desa Panca Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara. Di desa itu tim akan mengunjungi tempat pertanian terpadu, lokasi pengelolahan kompos biogas dan mengunjungi beberapa home industri yang berbasis kesehatan lingkungan. Selain itu tim verifikasi kabupaten sehat juga mengunjungi museum keraton Kesultanan Bulungan dan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Sementara itu jadwal kunjungan ke Pulau Bunyu akhirnya dibatalkan lantaran gelombang di perairan pulau itu masih tinggi. (*/din)

TDS

Selasa, 20 Desember 2011
Februari 2012, Disdik Gelar TDS


TANJUNG SELOR – Meski Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2011/2012 baru dilaksanakan April 2012 mendatang, namun persiapan sudah mulai dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten dengan berencana menggelar tes daya serap (TDS) pada Februari 2012 mendatang. Untuk mematangkan hal itu, Senin (19/12) kemarin, Disdik menggelar rapat pembentukan tim pembuatan soal TDS bersama seluruh kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Tanjung Selor dan Tanjung Palas.
Kepala Seksi Kurikulum dan Alat Bantu Pendidikan Menengah pada Disdik Kabupaten Bulungan, Jamaluddin mengatakan, telah disepakati TDS untuk SLTP dan sederajat akan dilaksanakan 13 hingga 16 Februari 2012, sedangkan untuk SLTA dan sederajat 20 hingga 23 Februari 2012. “Hari ini (kemarin, red.) kami membahas tim pembuatan soal TDS untuk masing-masing mata pelajaran yang akan masuk dalam UN nanti. Seperti Matematika, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan lainnya. Untuk TDS tahun ini, soal dibuat khusus para guru lokal Bulungan, agar soal yang diberikan ilmu yang pernah diajarkan para guru di Bulungan,” ungkap Jamaluddin ketika ditemui usai rapat yang digelar di ruang laboratorarium Disdik Kabupaten Bulungan, kemarin.
Untuk pembuatan soal SLTP dan sederajat dikoordinir oleh Kepala SMPN 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo. Sementara untuk SMU dan sederajat dikoordinir oleh Kepala SMAN 1 Tanjung Selor, Sukirno sedangkan untuk SMK dikoordinir oleh Kepala SMKN 1 Tanjung Selor, Suriansyah. TDS sendiri sangat penting bagi siswa, selain sebagai uji kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional, hasil TDS juga menjadi tolok ukur bagi guru dan Disdik untuk mengetahui kemampuan siswa, sekaligus evaluasi kemampuan siswa. Harapannya, pada saat UN nanti bisa berhasil seperti tahun-tahun sebelumnya meski belum sampai 100 persen. “TDS ini merupakan salah satu rangkaian persiapan Disdik dan guru menghadapi UN nanti. Selain TDS, setiap sekolah juga diharapkan menggelar remedial, agar hasil di UN nanti bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tukasnya.(ian/ndy)

SMPN 3 Tanjung Palas Menuju RSBI

Jumat, 23 Desember 2011
SMP Negeri 3 Dapat Fasilitas RSBI


SMPN 3 Tanjung Palas kembali mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim dengan memberikan bantuan fasilitas belajar mengajar berstandar rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Bahkan dari dua belas sekolah yang juga mendapat bantuan dari Disdik provinsi ini hanya SMPN 3 Tanjung Palas yang masih berstandar nasional, sedangkan lainnya sudah RSBI. Sebelumnya sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo ini juga menjadi lokasi pembuatan film dokumenter Disdik Kaltim beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo, pada wartawan Radar Tarakan ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin. Dia menyebutkan bantuan yang diberikan belum lama ini diantaranya 250 set mebeler siswa dan guru yang terdiri dari kursi, meja dan lemari guru, alat peraga pendidikan, media pembelajaran berbasis informasi teknologi (I Tutor), school management system, materi pembelajaran. Kemudian ada administrasi sekolah berbasis IT, dan raport security printing berbasis IT. Perangkat software dan hardware semua bantuan itu sudah diterima oleh sekolah yang berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas petani dan nelayan ini.
“Kita sudah terima perangkat-perangkatnya, bahkan beberapa mebeler diantaranya sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Imam. Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Forkahat ini mengatakan, bantuan fasilitas belajar mengajar ini sebenarnya untuk sekolah-sekolah unggulan. Namun sekolah unggulan yang dimaksud tidak hanya unggul di akademik semata, tetapi keunggulan komperatif seperti yang dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas ini yaitu, ada empat komperatif seperti sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah berkarakter (piloting) dan sekolah berstandar nasional (SSN). SMPN 3 Tanjung Selor memang bukan sekolah RSBI, namun mempunyai empat keunggulan tersebut.
“Kami memang satu-satunya sekolah non RSBI yang mendapatkan bantuan fasilitas untuk sekolah unggulan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Disdik Kaltim yang telah memberikan perhatian lebih kepada SMPN 3 Tanjung Palas,” ucapnya. Ketika ditanya, kesiapan SDM, Imam memastikan tidak menjadi masalah. Pasalnya, beberapa guru dan staf sudah pernah mengikuti pelatihan IT, baik di kabupaten maupun di provinsi sehingga untuk SDM tidak ada masalah, dan siap menggunakan bantuan yang ada semaksimal mungkin. Namun, yang perlu menjadi contoh keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja dan komitmen semua unsur yang ada di SMPN 3 Tanjung Palas untuk membangun sekolah, meski itu berada di pedalaman. ”Insya allah, tuhan pasti memberkati kita. Dan inilah usaha yang kami lakukan selama lima tahun terakhir. Sebelumnya, tidak ada yang memperhatikan setelah berprestasi perhatian berdatangan, tidak dari kabupaten, tetapi juga provinsi maupun nasional,”pungkasnya.(ian)


SMPN 3 Tanjung Palas kembali mendapat perhatian khusus dari Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim dengan memberikan bantuan fasilitas belajar mengajar berstandar rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI). Bahkan dari dua belas sekolah yang juga mendapat bantuan dari Disdik provinsi ini hanya SMPN 3 Tanjung Palas yang masih berstandar nasional, sedangkan lainnya sudah RSBI. Sebelumnya sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo ini juga menjadi lokasi pembuatan film dokumenter Disdik Kaltim beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo, pada wartawan Radar Tarakan ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin. Dia menyebutkan bantuan yang diberikan belum lama ini diantaranya 250 set mebeler siswa dan guru yang terdiri dari kursi, meja dan lemari guru, alat peraga pendidikan, media pembelajaran berbasis informasi teknologi (I Tutor), school management system, materi pembelajaran. Kemudian ada administrasi sekolah berbasis IT, dan raport security printing berbasis IT. Perangkat software dan hardware semua bantuan itu sudah diterima oleh sekolah yang berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas petani dan nelayan ini.
“Kita sudah terima perangkat-perangkatnya, bahkan beberapa mebeler diantaranya sudah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Imam. Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Forkahat ini mengatakan, bantuan fasilitas belajar mengajar ini sebenarnya untuk sekolah-sekolah unggulan. Namun sekolah unggulan yang dimaksud tidak hanya unggul di akademik semata, tetapi keunggulan komperatif seperti yang dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas ini yaitu, ada empat komperatif seperti sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah berkarakter (piloting) dan sekolah berstandar nasional (SSN). SMPN 3 Tanjung Selor memang bukan sekolah RSBI, namun mempunyai empat keunggulan tersebut.
“Kami memang satu-satunya sekolah non RSBI yang mendapatkan bantuan fasilitas untuk sekolah unggulan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Disdik Kaltim yang telah memberikan perhatian lebih kepada SMPN 3 Tanjung Palas,” ucapnya. Ketika ditanya, kesiapan SDM, Imam memastikan tidak menjadi masalah. Pasalnya, beberapa guru dan staf sudah pernah mengikuti pelatihan IT, baik di kabupaten maupun di provinsi sehingga untuk SDM tidak ada masalah, dan siap menggunakan bantuan yang ada semaksimal mungkin. Namun, yang perlu menjadi contoh keberhasilan ini juga tidak lepas dari kerja dan komitmen semua unsur yang ada di SMPN 3 Tanjung Palas untuk membangun sekolah, meski itu berada di pedalaman. ”Insya allah, tuhan pasti memberkati kita. Dan inilah usaha yang kami lakukan selama lima tahun terakhir. Sebelumnya, tidak ada yang memperhatikan setelah berprestasi perhatian berdatangan, tidak dari kabupaten, tetapi juga provinsi maupun nasional,”pungkasnya.(ian)

Pemantauan okeh Puskesmas

Rabu, 24 Agustus 2011
Puskesmas Diminta Lebih Aktif Pantau Siswa
Tim Provinsi Nilai 4 Sekolah di Bulungan

TANJUNG SELOR - Selasa kemarin (24/8), tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat provinsi telah melakukan penilaian ke-4 sekolah yang sebelumnya lolos seleksi di tingkat Kabupaten Bulungan. Keempat sekolah tersebut yaitu TK Negeri Pembina 1 Tanjung Selor, SD Negeri 001 Tanjung Palas, SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dan SMK Negeri 1 Tanjung Selor.

Kunjungan tim dari provinsi tersebut didampingi Tim UKS Kabupaten di antaranya dari Datu Buyung (Dinas Pendidikan), drg. Bagus (Dinas Kesehatan), dan beberapa anggota UKS kabupaten lainnya.

Rombongan yang dipimpin Nardi ini diawali dari SD Negeri 001 Tanjung Palas. Berikutnya SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dilanjutkan ke SMK Negeri 1 Tanjung Selor, dan TK Negeri Pembina I Tanjung Selor. Khusus di SD 001 Tanjung Palas, Nardi mengatakan, sirkulasi udara dan air sangat penting. Selain itu, perlu juga dibuat display tentang berat dan tinggi siswa, sehingga siswa bisa terpantauan minimal 3 bulan sekali.

Menurut Nardi, tidak kalah penting dilakukan berupa peran puskesmas sebagai pembina diharapkan bisa rutin ke sekolah memantau kesehatan siswa.

“Secara general saya cukup puas di SDN 001 Tanjung Palas. Sekolah itu tidak perlu megah atau mewah, tetapi bagaimana siswa dan guru bisa mengelola sekolah itu, terutama soal kebersihannya. Sebab, dengan bersih, siswa bisa sehat. Dengan siswa yang sehat diharapkan keterampilan dan pengetahuan siswa bisa meningkat,” kata Nardi, usai melakukan penilaian mulai dari ruang UKS, WC, kelas, ruang guru maupun halaman sekolah kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Datu Buyung menyebutkan dari ke-4 sekolah tersebut, SMP Negeri 3 Tanjung Palas masih diharapkan bisa berprestasi untuk tingkat SLTP. Di samping sekolah lainnya di masing-masing tingkatan. Apalagi mulai tahun ini, UKS Bulungan sudah resmi berdiri yang secara tidak ada nilai tambah dalam penilaian tingkat provinsi tahun ini.(ian)

Sekolah Percontohan

Rabu, 15 Februari 2012
Jangan Sombong, Tapi Berbuat Lebih Baik Lagi
Disdik Berharap SMPN 3 Tanjung Palas Jadi Contoh

TANJUNG SELOR – Keberhasilan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas menjadi wakil Kalimantan Timur dalam Lomba Sekolah Sehat (LLS) tingkat Nasional mendapat apresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumuddin mengatakan, dengan terpilihnya SMP Negeri 3 sebagai sekolah terbaik di Kalimantan Timur dalam bidang kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang positif. Namun, hasil itu tentunya tidak lepas dari upaya dan kerja keras sekolah dalam upaya menjaga serta memelihara lingkungan sekolah agar tetap bersih. “Diharapkan ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bulungan. Bagaimana kiatnya dalam menjaga serta apa saja usaha yang dilakukan dalam menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan sehat,” terang Haerumuddin kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2). “Apalagi, raihan yang dicapai bukan lagi kabupaten tapi sudah provinsi. Tentunya, diharapkan juga bisa menjadi contoh sekolah-sekolah di Kalimantan Timur pada umumnya,” lanjutnya.

Ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Bulungan. Apalagi SMP Negeri 3 Tanjung Palas merupakan sekolah yang berada di pinggiran, tetapi sekolah ini dapat membuktikan kepada sekolah lain, khususnya dalam hal kebersihan lingkungan dengan menjadi yang terbaik dalam LSS tingkat Provinsi Kalimantan Timur.

Dari itu, kerjasama kepala sekolah, guru beserta muridnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih untuk terus dipertahankan. “Saya berharap hal tersebut tidak hanya diterapkan dalam lingkungan sekolah saja, tetapi juga di lingkungan luar sekolah seperti pada kehidupan sehari-hari, jadi manfaatnya akan lebih baik lagi,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang mampu mengharumkan nama daerah ke tingkat nasional. Dan, diharapkan upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 3 Tanjung Palas agar tidak sampai disitu saja, tetapi juga dikembangkan terus menerus. “Yang terpenting, keberhasilan ini tidak menimbulkan rasa sombong bagi pihak sekolah, justru terus melakukan hal yang terbaik,” tukasnya.(*/rul/ndy)

SSN 2011

Senin, 12 September 2011
Lolos Verifikasi Sekolah Standar Nasional


TANJUNG SELOR - Belum lama ini SMP Negeri 3 Tanjung Palas dipastikan lolos verifikasi persyaratan menjadi sekolah berstandar nasional (SSN) yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi Kaltim. Bahkan SMP Negeri 3 Tanjung Palas telah menerima kucuran dana bantuan tahap awal dari pusat sebesar Rp100 juta.

Ini setelah sebelumnya Kepala Sekolah SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo mengikuti workshop delapan standar sekaligus pengajuan proposal. Dana bantuan yang diberikan itu hanya dipergunakan untuk program delapan standar itu. Yakni standar isi, standar proses, standar kompentensi kelulusan, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan serta standar perngelolaan dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah, guru, siswa, TU, BP, perpustakawan dan laboran.

“Dana bantuan itu hanya diperuntukan kegiatan delapan standar. Dan yang sedang jalan saat ini yaitu, pengembangan sistem informasi manajemen dan dalam waktu dekat akan juga akan dilaksanakan workshop untuk peningkatan guru terutama dalam penilaian kelas,” kata ketua tim pengembangan SSN SMPN 3 Tanjung Palas Burhan Didi Fadli.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya hanya menunggu SK penetapan sebagai SSN. Tapi pada dasarnya SMP Negeri 3 sudah SSN setelah lolos verifikasi lalu. Dimana pada saat verifikasi itu SMP Negeri 3 telah memenuhi syarat untuk menjadi SSN seperti akreditasi sekolah minimal A, hasil Ujian Nasional (UN) rata-rata minimal 6,5, ada sertifikat FLSN, 02SN dan OSN provinsi. Selain itu minimal 20 persen guru sudah bersertifikasi, tidak dibiayai yayasan, rombongan belajar minimal sembilan dan mempunyai jaringan internet serta perpustakaan elektronik.

“Semua persyaratan itu sudah kita penuhi. Bahkan, di atas rata-rata persyaratan yang diberikan. Dan SMPN 3 juga punya nilai plus, karena memiliki penghargaan ditambah beberapa faktor pendukung seperti sekolah piloting, adiwiyata dan lomba sekolah sehat yang selama ini sudah melekat di SMP Negeri 3 Tanjung Palas,” sebut pria yang juga koordinator pengembangan kurikulum SMPN 3 Tanjung Palas ini.

Dia menambahkan sebagai SSN, sekolah akan dibina selama 3 tahun dimana setiap tahun dipastikan mendapat subsidi dana, dan akan dievaluasi ketika sudah sampai 3 tahun nanti. Dan katanya dari 22 sekolah dari 14 kabupaten dan kota di Kaltim yang diverifikasi hanya 6 sekolah yang memenuhi standar nasional. (ian)

Peringatan Hari Sampah

Rabu, 15 Februari 2012
Peringati Hari Sampah dengan Lomba


TANJUNG SELOR – Dalam memperingati Hari Sampah Nasional, 12 Februari 2012, banyak cara digelar. Seperti yang dilaksanakan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas. Sebagai sekolah berwawasan lingkungan, SMP yang dikepalai Imam Sukoyo tersebut memperingatinya dengan menggelar lomba menggambar yang diikuti sekira 200 pelajar dari sekolah yang berpretasi di bidang lingkungan itu. Meski terbilang sederhana, namun manfaat yang dihasil cukup besar. Pasalnya, melalui lomba mengambar yang bertemakan ‘lingkungan bebas sampah’ itu, para siswa bisa membiasakan diri untuk selalu memilah sampah basah dan kering tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah masing-masing.
Disamping itu, kegiatan ini juga dalam upaya mengangkat citra SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang saat ini juga sedang berjuang dalam verifikasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Koordinator Adiwiyata SMPN 3 Tanjung Palas, Herna menyebutkan, yang dimaksud dengan sampah kering adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kompos, tetapi bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis seperti tas, celemek, tempat pensil dan lainnya. Adapun sampah kering itu diantaranya plastik deterjen, kaleng, botol minyak goreng, kecap dan lainnya. Sedangkan sampah basah seperti nasi, buah dan lainnya. “Sampah basah tentunya bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, yang juga bisa bernilai ekonomis. Kami juga sudah mengimbau kepada siswa untuk membawa sampah kering seperti kaleng dan plastik ke sekolah untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti celemek, hiasan dan tempat pulpen ke sekolah,” terang Herna kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2).
Lewat lomba ini diharapkan pelajar termotivasi untuk membiasakan diri memilih sampah. Tidak hanya itu, apa yang didapat di sekolah juga berimbas ke masyarakat tempatnya tinggal. Sehingga masyarakat turut membiasakan diri untuk memilah sampah basah dan kering serta memanfaatkannya sesuai dengan jenis sampah yang ada. “Diharapkan melalui siswa-siswi kami, masyarakat juga terbiasa memilah sampah. Saya kira masyarakat bisa memanfaatkan sampah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman mereka” harapnya.
Seperti diketahui, SMPN 3 Tanjung Palas selain menjadi juara pertama Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas itu juga masuk nominasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan.(ian/ndy)

Peringatan Hari Sampah

Rabu, 15 Februari 2012
Peringati Hari Sampah dengan Lomba

TANJUNG SELOR – Dalam memperingati Hari Sampah Nasional, 12 Februari 2012, banyak cara digelar. Seperti yang dilaksanakan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas. Sebagai sekolah berwawasan lingkungan, SMP yang dikepalai Imam Sukoyo tersebut memperingatinya dengan menggelar lomba menggambar yang diikuti sekira 200 pelajar dari sekolah yang berpretasi di bidang lingkungan itu. Meski terbilang sederhana, namun manfaat yang dihasil cukup besar. Pasalnya, melalui lomba mengambar yang bertemakan ‘lingkungan bebas sampah’ itu, para siswa bisa membiasakan diri untuk selalu memilah sampah basah dan kering tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah masing-masing.
Disamping itu, kegiatan ini juga dalam upaya mengangkat citra SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang saat ini juga sedang berjuang dalam verifikasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Koordinator Adiwiyata SMPN 3 Tanjung Palas, Herna menyebutkan, yang dimaksud dengan sampah kering adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang menjadi kompos, tetapi bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis seperti tas, celemek, tempat pensil dan lainnya. Adapun sampah kering itu diantaranya plastik deterjen, kaleng, botol minyak goreng, kecap dan lainnya. Sedangkan sampah basah seperti nasi, buah dan lainnya. “Sampah basah tentunya bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos, yang juga bisa bernilai ekonomis. Kami juga sudah mengimbau kepada siswa untuk membawa sampah kering seperti kaleng dan plastik ke sekolah untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti celemek, hiasan dan tempat pulpen ke sekolah,” terang Herna kepada Radar Tarakan, kemarin (14/2).
Lewat lomba ini diharapkan pelajar termotivasi untuk membiasakan diri memilih sampah. Tidak hanya itu, apa yang didapat di sekolah juga berimbas ke masyarakat tempatnya tinggal. Sehingga masyarakat turut membiasakan diri untuk memilah sampah basah dan kering serta memanfaatkannya sesuai dengan jenis sampah yang ada. “Diharapkan melalui siswa-siswi kami, masyarakat juga terbiasa memilah sampah. Saya kira masyarakat bisa memanfaatkan sampah menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanaman mereka” harapnya.
Seperti diketahui, SMPN 3 Tanjung Palas selain menjadi juara pertama Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas itu juga masuk nominasi Adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan.(ian/ndy)

Juara LSS Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2011

Selasa, 14 Februari 2012
SMPN 3 Tanjung Palas Raih Juara PertamaLSS Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011

TANJUNG SELOR – SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas terpilih menjadi yang terbaik dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011. Setelah sekolah yang berada di pinggiran Tanjung Palas ini berhasil menyisihkan sekolah-sekolah unggulan lainnya seperti SMP Negeri 1 Tarakan, SMP Negeri 10 Samarinda dan sekolah unggulan lainnya. Dengan hasil ini, maka sekolah yang menjadi barometer Sekolah Sehat di Kalimantan Timur ini akan mewakili Kalimantan Timur ke LSS tingkat nasional. Kepastian tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Gubernur Kalimantan Timur, H Awang Faroek Ishak Nomor 441.5/K.183/2011 tentang penetapan pemenang LSS tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam SK yang diterima Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Selor, Imam Sukoyo belum lama ini menyebutkan, SMP Negeri 3 keluar sebagai juara pertama dengan poin 96,10, disusul di peringkat kedua SMP Negeri 10 Samarinda poin  95,05, ketiga diraih SMP Negeri 3 Balikpapan dengan poin 92,05 dan SMP Negeri 1 Tarakan sebagai juara harapan pertama dengan nilai 91.19, juara harapan kedua YPVDP Bontang dengan poin 90,30 serta SMP Negeri 1 Muara Badak berada di urutan kelima.
Jika melihat sekolah-sekolah yang dilewati SMPN 3 Tanjung Selor itu, pretasi yang diraih ini merupakan prestasi yang cukup fantasitik. Apalagi, tahun sebelumnya di lomba yang sama, sekolah yang berada di Kelurahan Tanjung Palas Hilir ini hanya juara harapan I tingkat provinsi. Kali ini juara I, ada peningkatan yang cukup drastis. “Dibandingkan dengan sekolah lainnya, SMP Negeri 3 menang di kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkap Imam Sukoyo kepada Radar Tarakan, belum lama ini.
Selain LSS, SMP Negeri 3 Tanjung Palas saat ini juga mengikuti lomba Adiwiyata tingkat Kalimantan Timur dan wakil satu-satunya dari Bulungan. Jika dibandingkan dengan daerah lain, hanya Bulungan yang mengirimkan wakilnya. Dari pantauan Radar Tarakan selama ini, SMP Negeri 3 Tanjung Palas juga menjadi barometer Sekolah Sehat di Bulungan, sehingga beberapa sekolah yang ada di Bulungan menjadikannya sebagai contoh untuk mengembangkan sekolah yang sehat.(ian/ndy)