Jumat, 18 Mei 2012

4 LANGKAH MENGHEMAT PLASTIK

Plastik merupakan bahan baku yang banyak digunakan oleh manusia, seperti untuk kemasan, sedotan, tas kresek, bahan pelapis, mainan, alat-alat rumah tangga dan alat makan, perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Sebagian besar barang-barang rumah tangga yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari plastik. Perkembangan pesat dari industri plastik dan teknologi membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Plastik dan segala jenis barang yang dibuat dari plastik sangat sulit untuk didaur ulang. Sampah plastik dan barang dari plastik baru akan terurai atau hancur di dalam tanah dalam jangka waktu kurang lebih 200-1000 tahun kemudian. Apabila dibakar, plastika akan mengahasilkan zat kimia yang beracun dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyumbat saluran pernafasan, kanker paru-paru, mengganggu kesuburan dan sebagainya. Dengan demikian, kita diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan barang-brang berbahan plastik. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengefisienkan penggunaan plastik dan mengurangi sampah plastik adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan dan memanfaatkan tas.kantong belanja dari kain untuk mengurangi tas.kantong belanja dari plastik. 2. Memanfaatkan barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain. 3. Mengembangkan produk plastik yan gawet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lebih lama. 4. Mengembangkan teknologi atau inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.

Kamis, 10 Mei 2012

PEMBUANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH

“Buangah sampah pada tempat seharusnya atau pada tempat sampah yang disediakan”, merupakan kalimat sederhana yang sering kita baca dan dengar. Hal ini dapat memudahkan pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya bersifat “dibuang” atau “ditumpuk” tetapi juga dapat didaur ulang. Terlebih lagi jika kita membuang sampah berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah non daur ulang (misalnya baterai, streofoam, ata sejenisnya), dan sampah daur ulang (kaleng, botol, dan plastik non almunium). Prof. H.R. Sudrajat (dalam Mengelola Sampah Kota, 2003) menggambarkan potensi timbunan sampah per hari di beberapa kota besar di Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, kemungkinan timbunan sampah akan semakin meningkat per harinya> dapatkah Anda bayangkan akibatnya? Akankah bumi kita dipenuhi oleh timbunan sampah? Volume sampah yang meningkat dan tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Tidak ada salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah. 1. Membuang sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat 2. Memilah sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah (sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya. 3. Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.

Rabu, 02 Mei 2012

Bupati Raih Penghargaan Ciptakan Sekolah Sehat

TANJUNG SELOR – Upaya menciptakan lingkungan bersih, indah dan sehat terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan termasuk upaya menciptakan sekolah sehat yang ada di Bumi-Tenguyun, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjung Palas. Upaya untuk menciptakan sekolah sehat di SMP 3 Tanjung Palas itu ternyata berbuah manis hingga menobatkan sekolah itu menjadi juara I sekolah sehat tingkat Provinsi tahun 2012. Penghargaan SMP 3 Tanjung Palas itu sebagai sekolah sehat nomer satu di Kaltim itu resmi diberikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek, kepada Kepala SMP 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipusatkan di halaman gedung Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Yos Sudarso Samarinda, Rabu (2/5) kemarin. Berhasilnya SMPN 3 Tanjung Palas itu ternyata juga membuat Bupati Bulungan, H Budiman Arifin juga mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas jasanya yang telah berupaya untuk menciptakan sekolah sehat di Bulungan. Bukan itu saja, Camat Tanjung Palas juga dikabarkan mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas upaya menciptakan lingkungan sehat di Kecamatan Tanjung Palas. “Pada upaca Hardiknas tadi (kemarin, Red.) juga diberikan penghargaan kepada bupati atau walikota, camat dan sekolah yang memiliki prestasi dalam menciptakan Sekolah Sehat. Dari 14 kabupaten kota untuk tahun ini terpilih tiga walikota dan satu bupati yaitu, Bontang, Balikpapan, Samarinda dan Bulungan,” kata Kepala SMPN 3 Tanjung Palas yang melalui rilisnya kepada Radar Tarakan sore kamarin. Sementara itu, penghargaan kepada Bupati Bulungan itu diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumudin sebagai leading sector pendidikan di Bulungan. Dihubungi secara terpisah, Haerumuddin mengharapkan agar apa yang dicapai SMPN 3 Tanjung Palas itu bisa menjadi pemicu bagi sekolah lain untuk terus berupaya dalam hal menciptakan sekolah sehat. “Semoga ini bisa menjadi pendorong bagi sekolah lain,” kata Haerumuddin yang dihubungi melalui telepon selulernya kemarin Untuk diketahui keberhasilan SMPN 3 Tanjung Palas menjadi sekolah sehat tingkat provinsi Kaltim itu sekaligus menobatkan sekolah itu menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional.(din)