Jumat, 18 Mei 2012

4 LANGKAH MENGHEMAT PLASTIK

Plastik merupakan bahan baku yang banyak digunakan oleh manusia, seperti untuk kemasan, sedotan, tas kresek, bahan pelapis, mainan, alat-alat rumah tangga dan alat makan, perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Sebagian besar barang-barang rumah tangga yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari plastik. Perkembangan pesat dari industri plastik dan teknologi membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Plastik dan segala jenis barang yang dibuat dari plastik sangat sulit untuk didaur ulang. Sampah plastik dan barang dari plastik baru akan terurai atau hancur di dalam tanah dalam jangka waktu kurang lebih 200-1000 tahun kemudian. Apabila dibakar, plastika akan mengahasilkan zat kimia yang beracun dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyumbat saluran pernafasan, kanker paru-paru, mengganggu kesuburan dan sebagainya. Dengan demikian, kita diharapkan dapat lebih berhati-hati dan menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan barang-brang berbahan plastik. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengefisienkan penggunaan plastik dan mengurangi sampah plastik adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan dan memanfaatkan tas.kantong belanja dari kain untuk mengurangi tas.kantong belanja dari plastik. 2. Memanfaatkan barang berbahan plastik bekas untuk dibuat aneka barang kerajinan atau digunakan dalam bentuk lain seperti dompet, tas dan pernak pernik lain. 3. Mengembangkan produk plastik yan gawet sehingga penggunaannya dapat berlangsung lebih lama. 4. Mengembangkan teknologi atau inovasi bahan pengganti plastik atau mendaur ulang plastik.

Kamis, 10 Mei 2012

PEMBUANGAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH

“Buangah sampah pada tempat seharusnya atau pada tempat sampah yang disediakan”, merupakan kalimat sederhana yang sering kita baca dan dengar. Hal ini dapat memudahkan pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya bersifat “dibuang” atau “ditumpuk” tetapi juga dapat didaur ulang. Terlebih lagi jika kita membuang sampah berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah non daur ulang (misalnya baterai, streofoam, ata sejenisnya), dan sampah daur ulang (kaleng, botol, dan plastik non almunium). Prof. H.R. Sudrajat (dalam Mengelola Sampah Kota, 2003) menggambarkan potensi timbunan sampah per hari di beberapa kota besar di Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota, kemungkinan timbunan sampah akan semakin meningkat per harinya> dapatkah Anda bayangkan akibatnya? Akankah bumi kita dipenuhi oleh timbunan sampah? Volume sampah yang meningkat dan tidak segera di kelolah akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Tidak ada salahnya jika kita mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah berdasarkan jenis sampah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah. 1. Membuang sampah pada tempatnya dimanapun kita berada, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar. Jika tempat sampah tidak ada, bersedia untuk menyimpan sejenak sampai menemukan tempat sampah terdekat 2. Memilah sampah sesuai dengan kategorinya, misalnya sampah kering dan sampah basah (sampah organik dan sampa anorganik), sampah yang bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan sebagainya. 3. Mengurangi pemakaian plastik atau pembelian barang berbahan plastik. Hal ini disebabkan karena plastik sulit diurai dan terbuat dari minyak bumi. Selain itu, proses pembuatan plastik menghasilkan polusi udara yang cukup tinggi . Dengan mengurangi oenggunaan plastik maka kita daat menekan sampah plastik dan polusi udara yang dihasilkan.

Rabu, 02 Mei 2012

Bupati Raih Penghargaan Ciptakan Sekolah Sehat

TANJUNG SELOR – Upaya menciptakan lingkungan bersih, indah dan sehat terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan termasuk upaya menciptakan sekolah sehat yang ada di Bumi-Tenguyun, salah satunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tanjung Palas. Upaya untuk menciptakan sekolah sehat di SMP 3 Tanjung Palas itu ternyata berbuah manis hingga menobatkan sekolah itu menjadi juara I sekolah sehat tingkat Provinsi tahun 2012. Penghargaan SMP 3 Tanjung Palas itu sebagai sekolah sehat nomer satu di Kaltim itu resmi diberikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek, kepada Kepala SMP 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipusatkan di halaman gedung Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Yos Sudarso Samarinda, Rabu (2/5) kemarin. Berhasilnya SMPN 3 Tanjung Palas itu ternyata juga membuat Bupati Bulungan, H Budiman Arifin juga mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas jasanya yang telah berupaya untuk menciptakan sekolah sehat di Bulungan. Bukan itu saja, Camat Tanjung Palas juga dikabarkan mendapat penghargaan dari Gubernur Kaltim atas upaya menciptakan lingkungan sehat di Kecamatan Tanjung Palas. “Pada upaca Hardiknas tadi (kemarin, Red.) juga diberikan penghargaan kepada bupati atau walikota, camat dan sekolah yang memiliki prestasi dalam menciptakan Sekolah Sehat. Dari 14 kabupaten kota untuk tahun ini terpilih tiga walikota dan satu bupati yaitu, Bontang, Balikpapan, Samarinda dan Bulungan,” kata Kepala SMPN 3 Tanjung Palas yang melalui rilisnya kepada Radar Tarakan sore kamarin. Sementara itu, penghargaan kepada Bupati Bulungan itu diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulungan, Haerumudin sebagai leading sector pendidikan di Bulungan. Dihubungi secara terpisah, Haerumuddin mengharapkan agar apa yang dicapai SMPN 3 Tanjung Palas itu bisa menjadi pemicu bagi sekolah lain untuk terus berupaya dalam hal menciptakan sekolah sehat. “Semoga ini bisa menjadi pendorong bagi sekolah lain,” kata Haerumuddin yang dihubungi melalui telepon selulernya kemarin Untuk diketahui keberhasilan SMPN 3 Tanjung Palas menjadi sekolah sehat tingkat provinsi Kaltim itu sekaligus menobatkan sekolah itu menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional.(din)

Senin, 30 April 2012

Kepsek SMPN 3 Presentasi di Rakerda TP UKS Provinsi

TANJUNG SELOR- Belum lama ini Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di hotel Elty Singgasana Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam acara itu, Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo dipercaya menyampaikan presentasi tentang keberhasilan pembinaan sekolah sehat. Namun Imam tidak sendiri, ada tiga kepala sekolah lainnya juga menyampaikan presentasi di acara yang berlangsung 19-21 April lalu itu. Untuk Bulungan sendiri mengangkat salah satu sekolah yang dianggap berhasil menciptakan sekolah sehat dengan kondisi wilayah yang unik karena berada di pinggiran dengan latar belakang sosial ekonomi masyarakat nelayan kecil dan berladang tapi berhasil. Tanggapan peserta Rakerda sendiri antusias. Hal ini dapat dilihat dari sesi dialog, peserta merasa kagum yang bisa menciptakan iklim sekolah yang dikembangkan oleh SMPN 3 Tanjung Palas tersebut. Pada dialog tersebut kebanyakan pertanyaan yang dilontarkan adalah tentang kiat-kiat memajukan sekolah yang awalnya begitu banyak kekurangan. Peserta rakerda juga ada yang tidak percaya bahwa, SMP negeri 3 berada di pinggiran dengan kondisi sekolah awal yang banyak kekurangan. Saking kagumnya, ada kabupaten di wilayah utara Kaltim berminat untuk melakukan kunjungan ke SMPN 3 Tanjung Palas. Dari sisi pembinaan, sekolah yang menjadi juara I Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat provinsi Kaltim. Menurut Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Timur yang disampaikan Kabid Pengembangan SMP dan SMA Asli Nuryadin, Bulungan saat ini dianggap mampu menempatkan sekolah sehat hingga tembus ke tingkat nasional. Imam menyebutkan, rakerda diikuti 8 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Yang terdiri dari Disdik, Dinkes, Bapedalda, Bappeda, Kementerian Agama, PMI, bagian Kesra, dan BNK sebanyak 140 peserta. ”Secara khusus Rakerda ini juga menghadirikan TP UKS tingkat kecamatan se-Kutai Kertanegara,” sebut Imam. (ian)

Kamis, 19 April 2012

SMPN 3 Tanjung Palas Di Usulkan Adiwiyata Tingkat Nasional 2012

TANJUNG SELOR- Tim verifikasi Adiwiyata dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Kalimantan Timur akan merekomendasikan SMPN 3 Tanjung Palas untuk mengikuti verifikasi sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Setelah dalam verifikasi yang dilakukan Senin (16/4) lalu oleh tim provinsi, komitmen SMPN 3 Tanjung Palas sebagai sekolah adiwiyata tingkat provinsi masih terlihat bahkan perkembangannya cukup pesat.

Hal ini akui, salah satu tim verifikasi BPLH Provinsi Kalimantan Timur Nur Utama ST MSi, pada Radar Tarakan (17/4). Dia menyebutkan, SMPN 3 Tanjung Palas layak untuk bersaing di tingkat nasional dalam sekolah Adiwiyata selain sudah mendapatkan penghargaan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di 2011 lalu sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Kaltim. Dari hasil verfikasi juga telah memenuhi syarat untuk diusulkan ke tingkat nasional. “Verifikasi yang kami lakukan ingin melihat apakah SMPN 3 Tanjung Palas masih melaksanakan sekolah Adiwiyata itu. Ternyata konsisten sesuai dengan visi dan misi sekolah yaitu, membentuk siswa yang beriman, berprestasi, berbudi pekerti dan berwawasan lingkungan,” ungkap Utami, yang juga menjadi salah satu narasumber kegiatan yang digagas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Bulungan kemarin.

Dia menjelaskan, dalam verifikasi ini ada empat komponen yang dinilai yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif yang melibatkan masyarakat sekitar dan pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Keempat komponen itu sudah dimiliki SMPN 3 Tanjung Palas. Ini tidak lepas dari persiapan sudah dilakukan kepala sekolah SMPN 3 Tanjung Palas Imam Sukoyo sejak 2006 silam dengan mulai mengubah karakter siswanya. ”Saya baru pertama kali masuk ke SMPN 3, ternyata di dalam. Meski begitu siswa-siswinya tahu apa yang baik dilakukan. Ini juga tidak lepas kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah yang membuat kebijakan, guru yang menindaklanjutinya dil ingkungan sekolah,” ungkap Tami memuji SMPN 3 Tanjung Palas yang menurutnya lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah yang berada di kota.

“Contohnya yang ditindaklanjuti guru, adanya kurikulum berintegrasi dengan lingkungan hidup. Guru-guru sudah menyisihkan pendidikan berwawasan lingkungan ke setiap matapelajaran. Seperti matapelajaran matematika, dimana guru mengajarkan bagaimana cara menghitung dan menimbang sampah yang dihasilkan yang juga dikaitkan dengan pelajaran IPS dan ekonomi,” tambahnya.

Dia hanya menyarankan agar siswa diajak untuk kerja bakti minimal menanam tanaman keras dan jalur menuju sekolah dirapikan. Jangan sampai ada pembakaran sampah di lingkungan sekolah oleh masyarakat sekitar. Namun yang tidak kalah penting dalam Adiwiyata ini adalah dukungan Dinas Pendidikan (Disdik) Bulungan, karena dasar pelaksanaan kegiatan sekolah Adiwiyata ini adalah Pendidikan Nasional (Diknas). (ian)

Minggu, 15 April 2012

Gambar Eskul SMPN 3 Tanjung Palas





Gambar Pembelajaran Diluar Kelas

Gambar Siswa yang sedang melakukan pembelajaran diluar ruangan kelas


Gambar Pembuatan Komposting

Inilah Gambar Pembuatan Komposting yang dilakukan oleh siswa SMPN 3 Tanjung Palas



Gambar Kreasi Daur Ulang Sampah Siswa SMPN 3

Inilah Gambar Hasil Kreasi Siswa SMPN 3 Tanjung Palas




Tinjauan TP UKS ke SMPN 3 Tanjung Palas

Selasa, 28 Februari 2012
TP UKS Kabupaten Tinjau SMPN 3 Tanjung Palas
Burhanuddin : Kekurangan Akan Dibenahi

TANJUNG SELOR – Dalam rangka melihat persiapan SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas menyambut tim verifikasi Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Nasional sekira Mei 2012 mendatang, Senin (27/2) kemarin Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) Kabupaten Bulungan meninjau SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Rombongan yang terdiri dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu dipimpin Wakil Ketua TP UKS Kabupaten yang juga Asisten II Kabupaten Bulungan, H Burhanuddin. Dari tinjauan tersebut, Burhanuddin mengatakan akan melakukan koordinasi terkait perbaikan infrastruktur yang ada seperti drainase dan jalan di lingkungan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Begitu juga dengan taman yang ada akan dibenahi lebih baik lagi. “Ada beberapa hal yang harus dibenahi. Kita akan manfaatkan waktu yang ada sebelum verifikasi, terutama hal-hal yang dianggap kurang seperti tempat komposting, taman dibenahi agar matahari bisa masuk dengan pemangkasan ranting, pembenahan ruang hasil karya siswa dan ruang yang tidak dipakai diusahakan bisa digunakan untuk muatan lokal,” sebut Burhanuddin kepada Radar Tarakan, kemarin.

Terlepas dari itu, menurutnya SMP Negeri 3 Tanjung Palas sebagai ikon Sekolah Sehat di Bulungan dan Kalimantan Timur, patut menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Bulungan. Bahkan, katanya , semua sekolah bisa seperti sekolah yang dipimpin Imam Sukoyo itu, dan itu bisa tercapai apabila ada keinginan dan kerjasama yang baik di interen sekolah untuk mengembangkan sekolah menjadi lebih baik lagi. “Semua bisa, tinggal bagaimana kita memotivasi diri sendiri untuk memajukan sekolah. Dan yang paling utama dalam Sekolah Sehat ini, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah kunci keberhasilannya,” ungkap pria yang sempat menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan ini ketika ditemui di ruang kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas.

“Untuk maju, kita tidak harus bergantung pada pemerintah. Kalau ada niat dan dorongan dari diri sendiri dan jangan menjadikan pekerjaan itu karena keterpaksaan. Saya yakin semua sekolah bisa seperti SMP Negeri 3 Tanjung Palas,” tambahnya. Untuk diketahui, selain meninjau lokasi dan bersilaturahmi dengan TP UKS Kecamatan Tanjung Palas, Burhanuddin juga menyerahkan secara simbolis bantuan enam tong sampah dan satu mesin jahit untuk digunakan sebagai tempat pemanfaatan sampah.(ian/ndy)

Kunjungan TK Pembina Ke SMPN 3 Tanjung Palas

Senin, 26 Maret 2012
TK Pembina Berguru ke SMPN 3 Tanjung Palas


TANJUNG SELOR – Sabtu (24/3) lalu, manajemen T

aman Kanak-kanak (TK) Pembina Negeri Tanjung Selor yakni kepala TK, guru dan sejumlah staf melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Palas. Selain menindaklanjuti kerjasama antara dua sekolah yang ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) 12 Maret lalu, kunjungan yang hanya diterima Wakil Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini juga dalam rangka upaya satu-satunya TK negeri di Tanjung Selor itu, untuk menjadi seperti sekolah yang dikepalai Imam Sukoyo itu dengan meraih berbagai prestasi, salah satunya juara Lomba Sekolah Sehat (LSS) Kalimantan Timur 2011, sekaligus ditunjuk sebagai wakil Provinsi Kalimantan Timur mengikuti lomba serupa di tingkat nasional.

Kepala TK Pembina Negeri Tanjung Selor, Sri Eka mengatakan, TK yang berada di Jalan Kaka Tua itu sudah dua kali mewakili Bulungan untuk lomba TK Sehat tingkat Provinsi Kalimantan Timur, namun hasilnya gagal untuk pertama kali, dan di kesertaan kedua masih menunggu proses pengumuman. Dengan pengalamanan dan raihan prestasi yang ada, diharapkan bisa dikembangkan dengan berguru ke SMP Negeri 3 Tanjung Pals yang tak lain sekolah pinggiran ini, namun unik karena mampu meraih pretasi tersebut. Dengan harapan sharing ilmu yang diberikan bisa memacu para guru dan staf untuk membenahi beberapa kekurangan. “Makanya, saya ajak guru dan staf saya agar penjelasan atau pengetahuan yang didapat di SMP Negeri 3 Tanjung Palas ini bisa diimplementasikan di TK Pembina. Meski kita akui, perilaku anak SMP dan TK berbeda. Kalau murid TK sulit untuk diatur, beda dengan SMP. Tapi kami akan tetap berupaya menjadi seperti SMP Negeri 3 dan menjadi TK percontohan di Bulungan, bahkan Kalimantan Timur,” harap Eka ketika ditemui di sela meninjau ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). “Saya juga berharap, tidak hanya SMP saja yang membawa nama baik Bulungan di LSS ini. Saya harapkan juga TK, karena waktu di sekolah hanya beberapa jam dibandingkan dengan di rumah. Tentunya, sekolah tidak akan bisa membenahi tanpa ada dukungan dinas terkait,” pungkasnya.(ian/ndy)

Pengembangan Sekolah Adiwiyata

Jumat, 17 Februari 2012
SMPN 3 Tanjung Palas dan SMPN 10 Samarinda Teken MoU
Soal Pengembangan Sekolah Adiwiyata

TANJUNG SELOR – Kamis (16/2) kemarin, SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas dan SMP Negeri 10 Samarinda menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pengembangan Sekolah Adiwiyata. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo dan Kepala SMP Negeri 10 Samarinda, Erminawati. Dalam penandatanganan itu, Imam didampingi Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) Kabupaten Bulungan, Zainuddin dan stafnya, M Islam serta disaksikan Kepala Bidang Pengembangan Lingkungan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Kalimantan Timur, Amdani di SMP Negeri 10 Samarinda.

Terpilihnya sekolah yang berada di Kelurahan Tanjung Palas Hilir ini sebagai mitra binaan SMP Negeri 10 Samarinda, karena telah masuk dalam kategori Sekolah Adiwiyata. Sementara SMP Negeri 10 Samarinda sendiri, sudah ke dalam taraf Adiwiyata Mandiri yang ditetapkan oleh Pertamina Foundation sebagai sekolah yang wajib membina Sekolah Calon atau Sekolah Adiwiyata yang disebut sebagai Sobat Bumi . “MoU ini dititikberatkan kepada kerjasama pengembangan program Adiwiyata di sekolah yang dijadikan sebagai partner agar dapat mempercepat sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan,” terang Imam ketika menghubungi Radar Tarakan, kemarin (16/2).

Lanjutnya, MoU ini bertujuan untuk melakukan pendampingan implementasi pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah, melakukan penyusunan dokumen Adiwiyata, melakukan pendampingan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, memfasilitasi tenaga kerja untuk pengembangan program Adiwiyata dan memberikan informasi tentang perkembangan program Adiwiyata. Implementasi dari MoU ini diserahkan kepada sekolah masing-masing untuk pembiayaannya, dan MoU ini tidak memiliki akibat hukum apapun sekiranya kedua belah pihak tidak menindak lanjuti atau jika terjadi kurang kesepahaman. “Dalam sambutannya Amdani mengatakan bahwa program penandatanganan kesepahaman antara Sekolah Adiwiyata Mandiri dengan Sekolah Adiwiyata ini sangat baik dan positif karena sangat menunjang percepatan Sekolah Adiwiyata di Kalimantan Timur khususnya dan di Indonesia umumnya. BLH akan terbantu dengan program ini yaitu sekolah dapat dilibatkan untuk membina sekolah lain yang sudah menjadi Adiwiyata atau yang masih dalam taraf menuju calon Adiwiyata,” kata Imam mengutip ucapan Amdani. Selain itu, kata Imam, Amdani juga berharap Sekolah Adiwiyata ini nantinya juga menjadi Adiwiyata Mandiri. Dan kepada sekolah lain yang belum, agar segera melakukan MoU seperti yang sudah dilakukan.

Untuk diketahui, selain penandatanganan MoU, kegiatan ini juga diisi dengan acara dialog Adiwiyata 32 sekolah Adiwiyata baik SD, SMP, SMA/SMK se Kalimantan Timur, termasuk SMP Negeri 3 Tanjung Palas sebagai sekolah satu-satunya di Kabupaten Bulungan yang terpilih karena telah mengikuti Program Adiwiyata dan pernah mendapatkan pengharaan baik dari Gubernur Kalimantan Timur, Kementerian Lingkungan Hidup maupun Presiden RI.

Perlu diketahui juga, saat ini Kalimantan Timur hanya memiliki 32 Sekolah Adiwiyata dari jenjang SD - SLTA dan hanya ada di 9 Kabupaten/Kota yang sudah mengembangkan termasuk di dalamnya adalah kabupaten Bulungan. Kedepan (2012 hingga 2014 ) diharapkan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur sudah memiliki sekolah sebagai Pilot Project minimal 4 satuan pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).(ian/ndy)

SMPN 3 Bina 11 Sekolah di Bulungan

Selasa, 13 Maret 2012
SMPN 3 Tanjung Palas Bina 11 Sekolah di Bulungan
Untuk Sekolah Sehat dan Adiwiyata

TANJUNG SELOR – Menindaklanjuti memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tarakan dan SMP Negeri 3 Tanjung Palas dalam rangka pembinaan Sekolah Sehat dan Adiwiyata, kini sekolah yang dikepalai Imam Sukoyo itu membina 11 sekolah yang ada di Bulungan. Diantaranya, Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Tanjung Selor dan pembinaan tersebut merupakan kewajiban SMP Negeri 3 Tanjung Palas yang dibina SMP Negeri 1 Tarakan. Mulai Senin (12/3), sekolah yang mewakili Kalimantan Timur untuk Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional itu melakukan pembinaan di SD Negeri 01 Tanjung Selor yang diawali dengan sosialisasi, sekaligus mengenalkan SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Dalam sosialisasi yang digelar di ruang guru SD Negeri 01 Tanjung Selor ini, Imam memberikan motivasi kepada kepala sekolah, guru dan stafnya untuk merealisasikan komitmen sekolah yang ada di Jalan Kolonel Soetadji tersebut menjadi sekolah percontohan, khususnya untuk SD yang ada di Bulungan dan menjadi sekolah seperti yang diraih sekolah SMP Negeri 3 Tanjung Palas Hilir. Motivasi tidak hanya disampaikan langsung oleh Imam, tetapi juga melalui media visual tentang kejuaraan olahraga yang diikuti peserta cacat. “Dari film ini, kita bisa ambil makna. Mereka dengan tubuh yang tidak sempurna bisa mencapai prestasi dan bisa melakukan hal-hal yang tidak lazim bagi mereka, kenapa kita tidak bisa. Dengan komitmen dan usaha yang tak pantang menyerah, SD Negeri 01 juga bisa menjadi seperti yang diinginkan,” terang Imam didampingi Koordinator Sekolah Sehat SMP Negeri 3 Tanjung Palas Burhan, kemarin.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 01 Tanjung Selor, Andariningsih mengatakan, kepala sekolah, guru dan staf mempunyai komitmen untuk melakukan perubahan di sekolah yang baru beberapa bulan dipimpinnya tersebut. Dan tidak dipungkiri, kalau SD Negeri 01 Tanjung Selor ingin meniru apa yang telah dilakukan SMP Negeri 3 Tanjung Palas, dan diharapkan dapat dimulai pada tahun 2013 mendatang. Meski tidak semudah membalikan telapak tangan, namun akan diupayakan. “Saya yakin, berkat komitmen yang kuat, kami bisa seperti SMP Negeri 3 Tanjung Palas. Minimal, kita fokus ke Sekolah Sehat dulu, setelah itu baru Adiwiyata,” terang Andariningsih ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin (12/3). Untuk menyukseskan program tersebut, mantan guru SDN 010 Tanjung Selor itu menilai dukungan dari dewan guru sangat dipenting, dan berharap guru yang masuk di SD unggulan di Bulungan ini bisa menjadi motor (penggerak). Disamping itu, doa dan dukungan orangtua juga sangat diharapkan.(ian/ndy)

Penanaman 400 Bibit Pohon

Senin, 9 April 2012
SMP 3 Tanam 400 Bibit Pohon



TANJUNG SELOR – Sebagai bentuk kepedulian siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tanjung Palas terhadap penghijauan di daerah Tanjung Palas, Sabtu (7/4) lalu semua siswa yang belajar di sekolah berpredikat Sekolah Sehat tingkat Provinsi Kalimantan Timur itu melakukan penanaman pohon di tepi sebagian Jalan Padat Karya, serta kiri dan kanan jalan sekolah. Dalam kegiatan yang dibantu para guru ini sendiri, siswa menaman sekira 400 bibit pohon yang terdiri dari jenis Angsana dan Trembesi. Wakil Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Yuli Rahayu menyebutkan, dalam penanaman ini setiap siswa menanam 5 pohon sebagai bentuk dukungan program pemerintah yang mencanangkan One Man Five Tree atau Satu Orang Menanam Lima Pohon. “Jumlah siswa di SMP Negeri 3 Tanjung Palas ada sekira 200 siswa. Jadi, kalau dikalikan 5 maka bibit pohon yang akan ditanam sebanyak 1.000 bibit pohon, dan sebanyak itu kami lakukan secara bertahap. Desember tahun 2011, sudah kami tanam sekira 300 bibit pohon dan hari ini (Sabtu, Red.) sebanyak 400 bibit pohon sisanya akan ditanam lagi,” terang Yuli kepada Radar Tarakan.

Menurutnya, keberadaan pohon-pohon ini sendiri sangat berguna sekali, selain sebagai pohon pelindung juga sebagai antispasi mengurangi pemanasan global yang kini terus disuarakan dunia internasional, termasuk di Indonesia. Kedepannya, diharapkan bibit-bibit pohon ini bisa berkembang dengan baik. Dan tentunya, bibit-bibit pohon itu tidak bisa berkembang dengan baik tanpa ada dukungan dari masyarakat dalam hal merawat dan menjaga bibit-bibit pohon tersebut agar bisa berkembang dengan baik. Karena, kegunaannya tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk masyarakat Bulungan dan Tanjung Palas pada khususnya. “Tapi tidak hanya sekedar merawat, melalui kegiatan ini masyarakat setempat juga bisa termotivasi untuk melakukan hal yang sama minimal menanam di sekitar tempat tinggalnya,” harap yuli di sela penanaman 400 bibit pohon di Jalan Padat Karya.

Terlepas dari itu, kegiatan penanaman pohon ini juga salah satu upaya SMP Negeri 3 Tanjung Palas dalam memenuhi kebutuhan sebagai Sekolah Sehat dan Adiwiyata, yang tahun ini juga masih ikut bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya di Kalimantan Timur dan nasional.(ian/ndy)