Minggu, 15 April 2012

Pengembangan Sekolah Adiwiyata

Jumat, 17 Februari 2012
SMPN 3 Tanjung Palas dan SMPN 10 Samarinda Teken MoU
Soal Pengembangan Sekolah Adiwiyata

TANJUNG SELOR – Kamis (16/2) kemarin, SMP (Sekolah Menengah Pertama) Negeri 3 Tanjung Palas dan SMP Negeri 10 Samarinda menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pengembangan Sekolah Adiwiyata. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 3 Tanjung Palas, Imam Sukoyo dan Kepala SMP Negeri 10 Samarinda, Erminawati. Dalam penandatanganan itu, Imam didampingi Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) Kabupaten Bulungan, Zainuddin dan stafnya, M Islam serta disaksikan Kepala Bidang Pengembangan Lingkungan pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Kalimantan Timur, Amdani di SMP Negeri 10 Samarinda.

Terpilihnya sekolah yang berada di Kelurahan Tanjung Palas Hilir ini sebagai mitra binaan SMP Negeri 10 Samarinda, karena telah masuk dalam kategori Sekolah Adiwiyata. Sementara SMP Negeri 10 Samarinda sendiri, sudah ke dalam taraf Adiwiyata Mandiri yang ditetapkan oleh Pertamina Foundation sebagai sekolah yang wajib membina Sekolah Calon atau Sekolah Adiwiyata yang disebut sebagai Sobat Bumi . “MoU ini dititikberatkan kepada kerjasama pengembangan program Adiwiyata di sekolah yang dijadikan sebagai partner agar dapat mempercepat sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan,” terang Imam ketika menghubungi Radar Tarakan, kemarin (16/2).

Lanjutnya, MoU ini bertujuan untuk melakukan pendampingan implementasi pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah, melakukan penyusunan dokumen Adiwiyata, melakukan pendampingan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, memfasilitasi tenaga kerja untuk pengembangan program Adiwiyata dan memberikan informasi tentang perkembangan program Adiwiyata. Implementasi dari MoU ini diserahkan kepada sekolah masing-masing untuk pembiayaannya, dan MoU ini tidak memiliki akibat hukum apapun sekiranya kedua belah pihak tidak menindak lanjuti atau jika terjadi kurang kesepahaman. “Dalam sambutannya Amdani mengatakan bahwa program penandatanganan kesepahaman antara Sekolah Adiwiyata Mandiri dengan Sekolah Adiwiyata ini sangat baik dan positif karena sangat menunjang percepatan Sekolah Adiwiyata di Kalimantan Timur khususnya dan di Indonesia umumnya. BLH akan terbantu dengan program ini yaitu sekolah dapat dilibatkan untuk membina sekolah lain yang sudah menjadi Adiwiyata atau yang masih dalam taraf menuju calon Adiwiyata,” kata Imam mengutip ucapan Amdani. Selain itu, kata Imam, Amdani juga berharap Sekolah Adiwiyata ini nantinya juga menjadi Adiwiyata Mandiri. Dan kepada sekolah lain yang belum, agar segera melakukan MoU seperti yang sudah dilakukan.

Untuk diketahui, selain penandatanganan MoU, kegiatan ini juga diisi dengan acara dialog Adiwiyata 32 sekolah Adiwiyata baik SD, SMP, SMA/SMK se Kalimantan Timur, termasuk SMP Negeri 3 Tanjung Palas sebagai sekolah satu-satunya di Kabupaten Bulungan yang terpilih karena telah mengikuti Program Adiwiyata dan pernah mendapatkan pengharaan baik dari Gubernur Kalimantan Timur, Kementerian Lingkungan Hidup maupun Presiden RI.

Perlu diketahui juga, saat ini Kalimantan Timur hanya memiliki 32 Sekolah Adiwiyata dari jenjang SD - SLTA dan hanya ada di 9 Kabupaten/Kota yang sudah mengembangkan termasuk di dalamnya adalah kabupaten Bulungan. Kedepan (2012 hingga 2014 ) diharapkan seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur sudah memiliki sekolah sebagai Pilot Project minimal 4 satuan pendidikan (SD, SMP, SMA dan SMK).(ian/ndy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar